SOLOPOS.COM - Sejumlah kambing berkeliaran di ruas tol Solo-Kertosono (Soker) wilayah perbatasan Desa Donohudan dan Sindon, Ngemplak, Boyolali, Rabu (7/6/2017). (Aries Susanto/JIBI/Solopos)

Jalur mudik Lebaran 2017, pemudik diminta mewaspadai lokasi rawan kecelakaan dan macet di tol Soker.

Solopos.com, KARANGANYAR — Pemudik yang melintasi tol Solo-Kertosono (Soker) harus mewaspadai lokasi rawan kecelakaan dan kemacetan.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Sejumlah lokasi rawan kecelakaan berada di perbatasan dengan perlintasan sebidang atau jalan tol yang bersinggungan dengan jalan perkampungan. Pantauan Solopos.com, warga mengakses perlintasan sebidang atau penggal jalan untuk menyeberang dari satu kampung ke kampung lainnya.

Kondisi itu berbahaya bagi pemudik yang belum menguasai medan. Pelaksana pembangunan tol, PT Solo Ngawi Jaya (SNJ), akan bekerja sama dengan kepolisian, Dinas Perhubungan sejumlah kabupaten yang dilewati jalan tol, dan petugas perlindungan masyarakat (linmas). Mereka akan menjaga perlintasan sebidang saat warga hendak melintas. (Baca juga: Tol Soker Belum Steril dari Ternak, PKL, dan Jemuran Gabah)

Ekspedisi Mudik 2024

Selain perlintasan sebidang, pemudik juga mesti mewaspadai kondisi jalan tol yang belum rampung di sejumlah lokasi. Beberapa bidang jalan memiliki ketinggian berbeda. Pemudik juga harus berpindah lajur pada beberapa lokasi karena sejumlah ruas jalan tol belum rampung.

PT SNJ mengambil solusi memasang rambu lalu lintas di sejumlah ruas jalan yang mengharuskan pemudik berpindah lajur. “Pemasangan rambu kami mulai pekan ini. H-10 itu selesai. Tanggung jawab kami 65 kilometer. Ada juga perlintasan sebidang tol. Perlintasan sebidang ini banyak. Masyarakat masih menggunakan itu karena overpass belum selesai. Perlu dijaga linmas, pemasangan rambu-rambu peringatan,” kata General Manager Teknik PT SNJ, Aryo Gunanto, saat ditemui wartawan di sela-sela rapat koordinasi di pintu masuk tol Solo-Kertosono di Ngasem, Boyolali, pada Rabu (7/6/2017).

Pantauan Solopos.com, sejumlah pihak dari Dinas Perhubungan Solo, Karanganyar, dan Boyolali mempertanyakan potensi kemacetan di pintu masuk dan keluar tol Ngasem, Boyolali dan Klodran, Colomadu. Aryo menyampaikan sesuai kesepakatan, pintu tol Ngasem, Boyolali, untuk masuk pemudik dari Semarang dan Boyolali. Sedangkan pintu tol Klodran, Colomadu, untuk pemudik dari arah DIY.

“Kami tempatkan pos di Klodran dan Ngasem. Nanti akan diatur penempatan petugas satlantas, dishub, dan PT SNJ. Total petugas gabungan masih dibahas. Arahan Kapolres Karanganyar, personel gabungan Boyolali, Karanganyar, dan Sukoharjo dari polisi maupun dinas terkait,” jelas dia.

Aryo mengingatkan pemudik hanya boleh melintas di tol Solo-Kertosono mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Selebihnya, pemudik dilarang melintas. Pertimbangan utama adalah fakto keamanan pemudik.

PT SNJ akan menjalankan mobil patroli untuk menyisir pemudik mulai pukul 17.00 WIB. Sementara itu, Kapolres Karanganyar, AKBP Ade Safri Simanjuntak, mengusulkan nama pintu masuk tol Solo-Kertosono dari Ngasem, Boyolali, yaitu Karsuli atau Karanganyar, Sukoharjo, dan Boyolali. Selain itu, di pintu tol Ngasem harus ditempatkan pos terpadu.

“Idealnya pos terpadu diisi personel dari Polres Karanganyar, Sukoharjo, dan Boyolali. Termasuk Dishub dari tiga kabupaten itu. Pertimbangan utama adalah koordinasi tiga wilayah untuk menjamin keamanan dan kelancaran lalu lintas,” tutur Kapolres.

Mantan Kasatlantas Polresta Solo itu berharap seluruh pihak tidak mengedepankan egoisme wilayah saat membahas operasional tol Solo-Kertosono. Pantauan Solopos.com, sejumlah pihak sempat berdebat saat membicarakan potensi kemacetan.

“Harapan kami staf Polda menjadi kepala pos terpadu dan wasit untuk efektivitas koordinasi antarwilayah. Potensi kemacetan dan kepadatan di kawasan pintu masuk tol Ngasem maupun Klodran saat arus mudik dan balik pasti terjadi. Nah untuk mengatasi atau mengantisipasi itu, perlu koordinasi dan komunikasi intensif antarwilayah dan tidak berpikir parsial.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya