SOLOPOS.COM - Ilustrasi rel kereta api. (JIBI/Bisnis/Dok.)

Jalur kereta bandara akan melintasi tiga daerah sepanjang 10 km.

Solopos.com, SOLO — Pembangunan jalur kereta bandara membutuhkan lahan seluas 42,1 hektare (ha) melintasi tiga daerah, yakni Solo, Karanganyar, dan Boyolali sepanjang 10 kilometer (km) dari Stasiun Kalioso hingga Bandara Adi Soemarmo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), Edi Sukmoro, mengungkapkan rel kereta bandara akan dibuat double track atau jalur ganda. Rel tersebut akan melintasi lahan milik PU Bina Marga seluas 10 ha, TNI AU Adi Soemarmo 1,7 ha, dan PT Angkasa Pura (AP) I seluas 1,7 ha. (Baca juga: Jalur Kereta Bandara Dibangun Mulai Januari 2017)

Selain itu, jalur ini direncanakan melintasi lahan sepanjang tol Solo-Kertosono seluas 25 ha dan lahan di Kelurahan Kadipiro 3,7 ha. “Kami sudah berkoordinasi dengan kepala daerah di tiga kabupaten/kota untuk membantu sosialisasi dan pengawasan pembebasan lahan,” ungkap Edi dalam rapat pembahasan kereta bandara di Stasiun Solo Balapan yang dihadiri Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, Selasa (27/12/2016).

Ekspedisi Mudik 2024

Dia mengatakan ada tiga badan usaha milik negara (BUMN) yang bersinergi mengerjakan proyek ini, yakni PT KAI, AP I, dan PT PP. Penyusunan detail engineering desaign (DED) sebentar lagi rampung.

Menurut dia, ada beberapa perubahan yang dilakukan dalam penyusunan DED, yakni mengenai exit tol Solo-Kertosono dan rel masuk bandara dipertimbangkan landed dengan mempertimbangkan efisiensi biaya.

“Estimasi awal butuh biaya sekitar Rp1,2 triliun yang dipikul tiga instansi [BUMN]. Namun, kalau ada sumbangan dari APBN [anggaran pendapatan dan belanja negara], dananya akan digunakan untuk membeli rolling stock [gerbong kereta],” kata Edi.

Menurut dia, apabila surat rekomendasi dari Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, sudah keluar, proses pembangunan bisa dilakukan ke tahap selanjutnya. Dia optimistis pembangunan rel kereta bandara ini bisa selesai dalam satu tahun mengingat hanya membangun 10 km rel karena selebihnya menggunakan jalur yang sudah ada.

Menhub Budi Karya mengatakan pembangunan infrastruktur akan dimulai dua bulan hingga tiga bulan ke depan dan ditarget selesai pertengahan 2018. Dia mengatakan meski tiga BUMN siap membiayai proyek kereta bandara ini, tidak menutup kemungkinan akan ada tambahan dari APBN, tapi masih harus dibahas lagi.

“Lahan disiapkan untuk pembangunan double track tapi tahap awal dibangun single track dulu,” ujarnya.

Menurut dia, kereta bandara akan memanfaatkan kereta rel listrik (KRL) yang diperpanjang hingga ke Bandara Adi Soemarmo. Namun, selama KRL belum jadi akan memanfaatkan rangkaian khusus. Hal ini karena KRL baru mulai dibangun 2018.

“KRL dibangun 2018, satu-satu dulu. Kalau kereta bandara beres baru ganti ke proyek lain,” kata dia.

Meski begitu, dia mengatakan KRL akan tetap dibangun mengingat penumpang kereta lokal Solo-Jogja sangat tinggi. Wali Kota Solo, F. X. Hadi Rudyatmo, mengatakan di awal pembicaraan, lahan di Solo yang terdampak sekitar 5.000 m2 sedangkan Boyolali 12 ha untuk single track.

“Kalau lahan yang dibutuhkan bertambah, kami siap membantu untuk sosialisasi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya