SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Oleh: Eni Widiastuti

Ass.wr.wb. Maaf saudaraku, mengharap kehadirannya besok hari Jumat, 31 Desember 2010 jam 14.00 di Taman Tirtonadi Solo (depan terminal). Pengajian Akbar kaum marjinal, pembagian 1.000 jilbab, 1000 majalah, 10 mukena dan bakar jagung roti bersama. Maka kami dari Majelis Asy Syifa mohon saudaraku dapat berpartisipasi. Selamat berjuang. Dari Mbah Wono (pembina kaum marjinal).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Demikian bunyi short message service (SMS) yang dikirimkan Suwono, 50, kepada Espos, Kamis (30/12). Selama ini, Espos sering mendapatkan SMS dari Suwono atau yang akrab disapa Mbah Wono, tentang kegiatan kelompok pengajian Asy Syifa, Gilingan, Solo.

Jika dahulunya Mbah Wono sering SMS menggunakan salah satu nomor operator lain, sejak beberapa bulan terakhir Mbah Wono menggunakan nomor XL. Menurutnya, mengirimkan SMS menggunakan XL, biayanya lebih murah dibandingkan operator lainnya. Ia pun lebih sering bersilaturahmi dengan banyak orang menggunakan nomor XL untuk mengirimkan SMS, daripada menelepon. “Sekitar 85% informasi saya sebar melalui SMS, murah dan efektif,” katanya saat ditemui Espos di kediamannya, Senin (27/12).

Sosiolog dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Dr Mahendra, mengungkapkan murahnya tarif telekomunikasi memiliki dua dampak bagi masyarakat, yaitu dampak negatif dan positif. Dampak negatifnya adalah muncul budaya konsumtif. Meski tarif telekomunikasi murah, tak sedikit orang yang pengeluarannya untuk komunikasi sangat banyak karena ia sering menggunakan sarana telekomunikasi untuk kegiatan yang sebenarnya kurang bermanfaat. “Misalnya untuk pacaran dan kegiatan lain yang tidak produktif,” ujarnya.

Sementara bagi sebagian masyarakat lainnya, kata Mahendra, murahnya tarif telekomunikasi digunakan secara maksimal untuk meningkatkan kualitas hidup. Misalnya bagi mereka yang bergerak di dunia bisnis, murahnya telepon menjadikan ia mudah ketika akan menanyakan bahan baku, transportasi dan lainnya. Demikian juga bagi kalangan mahasiswa atau para aktivis sosial, murahnya tarif telekomunikasi menjadikan mereka lebih mudah mengkoordinasikan kegiatan yang dilakukan.

Area Manager Solo PT XL Axiata Tbk, Atik Susanti, menjelaskan selama ini XL berkomitmen untuk ikut meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Banyak program-program corporate social responsibility (CSR) yang telah dilakukan XL sebagai wujud komitmen tersebut. Diantaranya program pengenalan Internet sehat kepada pelajar. Yaitu kegiatan sosialisasi kepada para siswa tentang bagaimana seharusnya ia menggunakan media Internet untuk hal-hal positif. “Ada juga website khusus yang disediakan XL bagi anak muda, pemberian bantuan komputer ke sekolah dan kursus Bahasa Inggris secara gratis,” jelasnya.

Ketika ada bencana di berbagai daerah, terangnya, PT XL Axiata memililiki program sigap bencana.

Kepada seluruh pelanggan, ungkapnya, XL berkomitmen memberikan pelayanan terbaik. Di setiap kota besar seperti Solo dan Yogyakarta, ada kantor cabang XL yang melayani pelanggan sejak pukul 08.00-18.30 WIB. Sehingga bagi pelanggan yang kebetulan bekerja hingga sore, tetap bisa mendapatkan pelayanan XL, sepulang kerja.

“Bagi pelanggan yang tidak sempat pergi ke kantor cabang, XL menyediakan customer service online, ke nomor 817. Jadi keluhan ataupun pertanyaan seputar XL bisa ditanyakan setiap saat, di manapun pelanggan berada,” jelasnya.

Saat ini, terangnya, XL menawarkan program khusus tahun baru. Yaitu free 1.000 SMS ke semua operator setelah pelanggan mengirimkan dua SMS. Program lainnya adalah telepon murah berkali-kali .

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya