SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Salatiga (Espos)–Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga bersikukuh meminta bukaan simpang susun (interchain) tol Semarang-Solo di sekitar pusat kota setempat guna mengantisipasi kemungkinan Kota Salatiga menjadi kota mati setelah realiasasi prasarana itu.

Hal itu seperti diungkapkan Asisten I Bidang Pemerintahan Setda, Drs Susanto, seusai acara jumpa pers perayaan hari jadi ke-1259, Kamis (23/7), di kompleks Balaikota.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dikatakan dia saat ini Walikota John Manoppo telah menyampaikan permohonan penambahan interchain yang direncanakan di Kelurahan Bugel, Sidorejo, kepada Kementerian Pekerjaan Umum (PU) di Jakarta.

“Suratnya sudah dikirimkan beberapa waktu lalu. Intinya meminta agar dalam realisasi tol Semarang – Solo, dibuat pintu tambahan atau interchain seperti diusulkan selama ini. Pasalnya tanpa fasilitas itu, Salatiga akan menjadi kota mati,” ungkapnya.

Menurut dia pintu tol yang direncanakan dibuat di Tingkir dan Bawen, Kabupaten Semarang, jaraknya terlalu jauh dengan pusat kota.

Selain itu dipaparkan Susanto, Pemkot Salatiga juga telah meminta bantuan pendanaan dari pemerintah pusat guna kelanjutan pembangunan jalan lingkar selatan (JLS) yang terhenti selama beberapa waktu terakhir.

Upaya itu ditempuh dengan pertimbangan kemampuan pendanaan dari APBD Kota Salatiga yang sangat terbatas untuk membiayai mega proyek bernilai puluhan miliar itu.

“Permintaannya tidak hanya satu tahun, melainkan multi years hingga pengerjaannya diselesaikan, yaitu sampai Kelurahan Blotongan, Sidorejo,” jelasnya.

try

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya