SOLOPOS.COM - Pengguna jalan melintasi salah satu bagian Jalan Solo-Purwodadi di Desa Kragilan, Kecamatan Gemolong, yang rusak sejak awal Januari 2013, Minggu (24/3/2013). Masyarakat berharap jalan itu segera diperbaiki agar tidak memakan korban. (JIBI/SOLOPOS/Ivan Andimuhtarom)

Pengguna jalan melintasi salah satu bagian Jalan Solo-Purwodadi di Desa Kragilan, Kecamatan Gemolong, yang rusak sejak awal Januari 2013, Minggu (24/3/2013). Masyarakat berharap jalan itu segera diperbaiki agar tidak memakan korban. (JIBI/SOLOPOS/Ivan Andimuhtarom)

SRAGEN-Warga di sekitar Jalan Solo-Purwodadi mengeluhkan kondisi jalan yang rusak parah sejak awal Januari lalu. Kondisi tersebut telah menelan korban luka dan dikhawatirkan dapat bertambah jika tak segera diperbaiki.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Seorang warga Dukuh Godegan, Desa Kragilan, Kecamatan Gemolong, Triyanto, 27, ditemui Solopos.com di rumahnya yang berada tepat di pinggir Jalan Solo-Purwodadi, Minggu (24/3/2013), mengatakan kondisi jalan yang berlubang membuat jalan rawan kecelakaan. Menurutnya, hampir setiap hari terjadi kecelakaan di jalan depan rumahnya.

Ekspedisi Mudik 2024

“Tadi pagi ada satu yang jatuh. Kemarin siang juga ada satu yang jatuh di situ. Kondisi jalan yang rusak memang membahayakan pengguna jalan, khususnya anak-anak sekolah yang menggunakan sepeda motor,” terangnya.

Menurutnya, jalan di depan rumahnya selalu macet pada pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB-09.00 WIB dan sore antara pukul 15.00 WIB hingga 19.00 WIB. Seringkali Tri melihat truk yang tak mau melewati jalan berlubang di depannya.

Truk itu pun mengambil jalan di tengah. Akibatnya, kendaraan dari arah berlawanan harus berhenti agar tidak terjadi tabrakan.

“Kondisi jalan yang rusak itu menjadi lebih parah ketika hujan karena tidak ada selokan di sebelah barat jalan. Air kan jadi menggenang lalu aspal menjadi lebih cepat rusak. Itu jalan di depan rumah saya, kalau hujan, lubangnya enggak kelihatan. Semua penuh air. Bahaya,” papar dia.

Ia menambahkan, keluhan mengenai kondisi jalan yang rusak tak hanya berlaku untuk dirinya. Beberapa rekan yang sering mampir ke rumahnya pun, kata dia, juga mengeluhkan hal yang sama. Namun, menurutnya, mereka tak bisa melakukan apa-apa.

“Setahun lalu, warga memasang bangku pada lubang di tengah jalan itu karena menyebabkan tiga nyawa melayang. Saya dan warga di sini hanya berharap Pemerintah dapat segera memperbaiki jalan ini sehingga tidak ada pengguna jalan yang celaka,” kata dia.

Sementara itu, Kun Cahyono, warga Desa Genengduwur, Kecamatan Gemolong, kepada Solopos.com, Minggu, mengatakan ia menjadi korban rusaknya Jalan Solo-Purwodadi pertengahan Maret lalu. Beruntung ia hanya mengalami luka-luka. Senada dengan Tri, ia memohon kepada Pemerintah untuk segera memperbaiki jalan yang rusak.

“Kondisi jalan yang parah itu antara Kalijambe sampai perempatan Gemolong. Banyak jalan berlubang. Kalau tidak diperbaiki, saya khawatir akan ada korban lagi,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya