SOLOPOS.COM - Pengguna jalan melintasi gorong-gorong yang amblas di Bekuning, Sribit, Delanggu, Rabu (8/1/2014). Gorong-gorong yang menjadi saluran irigasi di desa setempat amblas karena sering dilewati truk galian C. (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KLATEN — Lantaran sering dilewati truk pengangkut pasir atau galian C, gorong-gorong di Bekuning, Sribit, Delanggu, Klaten, ambles. Kerusakan jalan di Klaten ini diduga karena gorong-gorong tidak kuat dengan kelebihan beban dari kendaraan yang sering melintas.

Pantauan Solopos.cos di lokasi, Rabu (8/1/2014), gorong-gorong yang menjadi saluran irigasi tersebut ambles sekitar 30 cm. Amblesnya gorong-gorong juga menyebabkan keretakan hingga lebih dari setengah jalan. Untuk mengatasi hal yang tidak diinginkan, warga memasang palang yang terbuat dari bambu di atas gorong-gorong yang ambles. Selain itu, warga juga memasang papan bertuliskan “Jembatan Putus”.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu warga Bekuning, Sribit, Ngadiyo, mengatakan gorong-gorong tersebut ambles pada Sabtu (4/1/2014) pagi. “Kebetulan saat itu yang melintas adalah truk yang mengangkut material bangunan, sehingga langsung ambles. Beruntung truk tidak sampai terperosok,” katanya kepada wartawan di lokasi, Rabu.

Kendati demikian, menurutnya, yang mengakibatkan kerusakan sebenarnya adalah truk galian C. Oleh sebab itu, gorong-gorong yang dibangun pada zaman Belanda itu semakin rusak karena tidak kuat menahan beban truk. Apalagi, Jl. DPU di Bekuning tersebut adalah jalur tikus yang sering dilewati truk pengangkut pasir dan batu menuju jalur lingkar barat Delanggu. Truk galian C itu melintas di jalan itu untuk menghindari razia yang sering digelar aparat di Subterminal Karang, Delanggu.

Menurutnya, warga sudah sering memperingatkan truk galian C agar tidak melintas di jalan tersebut. Namun, masih ada saja truk yang nekat. Pihaknya berharap pemerintah segera memperbaiki gorong-gorong yang amblas tersebut. “Kami berharap kepada pemerintah agar segera diperbaiki. Sebab, gorong-gorong tersebut sudah lama tidak diperbaiki,” katanya.

Sementara itu, anggota Komisi III DPRD Klaten, Sunarto, yang pagi itu melakukan sidak, menyesalkan truk yang sering melintasi kawasan tersebut. Menurutnya, jalan di desa Sribit kelasnya berbeda dengan jalur truk galian C resmi. Oleh sebab itu, truk galian C sudah seharusnya tidak boleh melintasi jalan tersebut.

“Jalan di sini kelasnya berbeda, jadi jika dilewati truk galian C jelas rusak,” katanya kepada wartawan di lokasi, Rabu. Apalagi, kawasan tersebut saat ini juga menjadi jalan alternatif menuju Delanggu, sehingga perlu adanya peningkatan jalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya