SOLOPOS.COM - Situasi lalu lintas Jl Urip Sumoharjo, Jebres, Solo, sepi saat penutupan jalan pada Kamis (8/7/2021) pagi. (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO—Penutupan sejumlah ruas jalan utama di Kota Solo dan sekitarnya berdampak besar pada mobilitas warga dan operasional bisnis para pelaku usaha.

Di satu sisi penerapan kebijakan dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat ini sukses menekan mobilitas warga, di sisi lain berpengaruh besar terhadap kelangsungan usaha.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu pemilik warung Bakmi Jawa di Jalan Abdul Muis Solo, Hari, mengaku bingung bagaimana menjalankan usahanya. Hal ini lantaran Jl. Sutan Syahrir yang menjadi akses utama melewati jalan tempatnya jualan turut ditutup.

Baca Juga: Pengumuman, Acara Puncak SBBI 2021 Digeser Agustus

Dalam hal ini, tepatnya Jl. Sutan Syahrir dari simpang empat Apotek Widuran hingga simpang empat Pasar Legi. Warga Solo ini berjualan bakmi sehari-hari dari pukul 09.00 WIB sampai sore hari.

“PPKM ini [menutup jalan] hanya memindahkan keruwetan di jalan lain. Kalau jalan tempat saya jualan ditutup ya warung saya kukut dulu. Ini begini saja saya sudah pusing,” ujar dia.

Hari mengaku omzet penjualannya menurun drastis sejak adanya penutupan jalan tersebut. Sebenarnya order dari ojek online banyak masuk, tetapi mereka kesulitan untuk mencari jalan baik dari dan ke tempatnya jualan.

Baca Juga: Pyridam Farma Genjot Produksi Azithromycin untuk Terapi Pasien Covid-19

Demi Kebaikan

Warga Kemlayan, Serengan, Solo, Nur Aini, mengakui penutupan ruas jalan protokol Slamet Riyadi, Solo, memang efektif menekan mobilitas warga. Tidak bisa dimungkiri, tingginya kasus Covid-19 di daerah membuat masyarakat wajib waspada.

“Kami yang rumahnya terkena efek penutupan jalan jadi punya sense of crisis. Jadi dipikir banget kalau mau keluar rumah saat benar-benar penting, sisanya ya di rumah saja,” papar dia.

Nur bercerita sempat bingung saat hendak mengantarkan sang bapak kontrol di rumah sakit karena banyak jalan yang ditutup. Ia beruntung dibantu oleh sejumlah driver online untuk mencari akses jalan. Di lain waktu dengan keperluan yang sama, ia harus jalan sekitar 500 meter lebih untuk bisa mendapatkan taksi online. “Enggak apa-apa lah demi kebaikan bersama. Semoga wabahnya lekas terkendali,” ujar dia.

Baca Juga: 2.474 Pegawai DJP Kemenkeu Terpapar Covid-19, Sri Mulyani Ingatkan Prokes

Sementara itu, Public Relations Manager Lorin Solo Hotel, Dhani Wulandari, mengaku okupansi hotel anjlok begitu Jalan Adi Sucipto, Colomadu, Karanganyar, tepatnya dari simpang empat Colomadu hingga simpang tiga Hotel Alana Solo, Karanganyar, ditutup total sejak Selasa (13/7/2021).

Lorin yang berlamat di Jalan Adi Sucipto no 47 Colomadu, Karanganyar, terletak di ruas jalan yang ditutup tersebut.
“Sejak kemarin para tamu yang akan menginap bertanya bagaimana akses ke hotel. Akibatnya sekarang ini hotel sepi sekali,” kata dia.

Di samping itu, ia juga kesulitan mengakses jalan saat hendak pulang ke Boyolali. Ia harus memutar mencari jalan agar sampai di rumah saudaranya tersebut lantaran banyak jalan utama ditutup.

“Saya mau balik ke rumah yang di belakang kantor Bulog susah juga. Saya harus memutar karena kampung mulai dipasang portal-portal,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya