SOLOPOS.COM - Keramaian di Malioboro Jogja pada Minggu (7/6/2020) sore. (Harian Jogja/Herlambang Jati Kusumo)

Solopos.com, JOGJA – Pandemi Covid-19 telah merenggut dan membatasi banyak hal. Termasuk waktu jalan-jalan. Kini, jalan-jalan di kawasan Maliboro, Jogja saja bakal dibatasi maksimal dua jam.

Aturan ini memang masih dalam bentuk rencana Pemkot Jogja melalui Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya (UPT PKCB). Menurut Kepala UPT PKCB, Ekwanto, kebijakan ini masih dalam tahap perencanaan dan simulasi. Belum ada kepastian tanggal pemberlakuan, namun simulasi sudah dilakukan Rabu (11/8/2021) ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“[Pemberlakuan] setelah simulasi hari ini,” kata Ekwanto di sela-sela kegiatannya di Stasiun Tugu, Rabu.

Lantas bagaimana teknisnya?

Baca Juga: Malioboro dan Stasiun Tugu Jadi Area Wajib Masker dan Vaksin, Tempat Lain Menyusul

Nantinya, aplikasi pesan WhatsApp (WA) seluruh pengunjung akan terhubung dengan WA petugas melalui QR Code yang terpasang di gerbang Malioboro. Selama dua jam kunjungan tersebut, petugas akan memantau. Lima belas menit sebelum waktu kunjungan habis, petugas akan mengirimkan pesan kepada pengunjung.

“Pengunjung akan mendapat pesan WhatsApp dari operator kami yang kira-kira berbunyi ‘waktu berkunjung akan habis, silakan untuk meninggalkan Malioboro.’ Kalau belum keluar akan dikirim pesan terus, mungkin dia nanti risih,” kata Ekwanto.

Skrining Bus

Selain batasan waktu untuk pengunjung Malioboro, bus yang parkir di kawasan Abu Bakar Ali juga dibatasi selama tiga jam. Ada beberapa langkah juga agar pengunjung dengan bus tidak menimbulkan kerumunan. Salah satunya terkait pengaturan pengunjung turun dari bus.

Namun sebelum masuk ke area Malioboro, bus akan lebih dahulu diskrining di Terminal Giwangan. “Semua bus ke Malioboro itu harus diskrining di Terminal Giwangan dulu. Setelah itu baru didistribusi ke kami (Malioboro). [Tidak hanya selama PPKM], kebijakan ini mungkin juga pasca-PPKM,” kata Ekwanto.

Baca Juga: Digusur Sepihak, 4 Tahun Ditelantarkan, Begini Nasib eks Pedagang Pasar Kembang

Meski sudah mendapat izin untuk kembali berjualan selama PPKM, belum semua pedagang di Malioboro kembali beroperasi. Ekwanto mengatakan pedagang di bangunan permanen baru buka sekitar 40%. “Sementara pedagang kali lima baru beroperasi 50% dari total PKL yang ada di Malioboro,” katanya.

Salah satu pedagang, KRT Karyanto PurboHusudo, mengatakan pengunjung di Malioboro masih sepi. Ia berharap Jl. Malioboro tidak ditutup lagi, termasuk penutupan rutin sore hari pukul 18.00 – 21.00 WIB. Hal ini agar pengunjung Malioboro bertambah dan bisa menggerakkan roda perekomian setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya