SOLOPOS.COM - Lalu lintas di Jl. Pandawa depan UIN Raden Mas Said, Pucangan, Kartasura, Sukoharjo, Rabu (9/3/2022). (Solopos-Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Akses jalan di sekitar Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta yang masuk wilayah Desa Pucangan, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, dinilai perlu diperbaiki dan diperlebar. Pasalnya jalan yang ada saat ini diinilai kurang representatif.

Sekretaris Desa Pucangan, Hapsari Miftahur Rohmah, menyatakan perputaran ekonomi dan pendidikan masyarakat Pucangan menjadi lebih tinggi dengan hadirnya UIN Raden Mas Said. Tapi ia menyayangkan akses jalan di sekitar UIN yang masih terbilang sempit.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Jalan di sekitar UIN itu kan sempit, banyak pejabat, banyak orang-orang penting sering lewat ke sini [jalan] itu kan kurang representatif, kurang enak saja dilihat,” kata Hapsari saat dijumpai Solopos.com, Rabu (9/3/2022).

Baca juga: Wakil Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta Bergelar Profesor

Berdasarkan pantauan Solopos.com, akses Jalan Pandawa di depan UIN Raden Mas Said lebarnya sekitar 5-8 meter untuk dua arah. Sehingga apabila beberapa mobil lewat beriringan harus menunggu satu dengan yang lainnya. Padatnya aktivitas perekonomian di wilayah itu, membuat akses jalan terkesan semakin sempit.

Hapsari menambahkan perbaikan jalan sekitar UIN Raden Mas Said bukan kewenangan Desa Pucangan melainkan Pemkab Sukoharjo. Dia mengaku pihaknya telah mengajukan perbaikan jalan ke Pemkab Sukoharjo.

“Kami ada rencana untuk mengusulkan pelebaran sisi jalan sekitar UIN, kami juga sudah mengajukan proposal ke Kabupaten, tetapi belum direspons, pemdes sendiri telah mengejar dari segi pendidikan, makanya kita juga mengejar dari sisi itu [perbaikan jalan],” jelasnya.

Baca juga: Bisnis Kain & Baju Mojolaban Sukoharjo Moncer Kala Pandemi, Ini Kiatnya

Pucangan sendiri menurutnya dari segi pendidikan, perekonomian, dan sosial menjadi berkembang dengan hadirnya kampus di tengah-tengah desa.
“Dari segi ekonomi, adanya usaha yang terus berkembang disekitar lokasi kampus, katakanlah untuk usaha laundry, ATK, kopi, kos-kosan, terutama warung makan, hampir semua bergerak di sektor Pucangan,” kata dia.

Pengembangan Kuliner

Hapsari menyatakan pihak desa menginginkan pengembangan kuliner terutama untuk perputaran perekonomian di desa Pucangan utamanya disekitar UIN.

“Kami kan punya beberapa tanah kas desa, yang secara ekonomis bisa dialihfungsikan, seperti tanah yang tidak bisa ditanami padi bisa digunakan untuk pujasera, bikin coffeeshop yang sedang marak itu, tapi ya susahnya jalannya itu,” jelas Hapsari.

Baca juga: Patung Garuda dari Knalpot Brong Ternyata Pesanan Polres Sukoharjo

Dijumpai terpisah, alumni UIN Raden Mas Said, Desty Luthfiani, 24, mengaku jalan di depan eks kampusnya itu perlu diadakan pelebaran serta adanya transportasi umum untuk mahasiswa. Dia menambahkan, di beberapa persimpangan sering terjadi kecelakaan.

“Seperti persimpangan depan Lapangan Gumuk, pertigaan Indomaret, dan persimpangan depan UIN itu sangat semrawut dan beberapa kali ada kejadian kecelakaan di situ, karena lalu lintas yang tidak teratur dan jalan yang sempit,” kata wanita asal Salatiga yang masih indekos di kawasan UIN itu.

Desty juga mengeluhkan lahan parkir dari beberapa penjual mempersempit ruas jalan sehingga menurutnya diperlukan lahan parkir tersendiri bagi para penjual itu. “Kalau PPKM gini sepi, tapi kalau mahasiswa aktif bener-bener semrawut. Apalagi beberapa pembeli memarkir di pinggir jalan, seharusnya jalan bisa dilalui tapi malah setengahnya untuk parkir kendaraan, mungkin bisa dibuatkan lahan parkir sendiri, tapi yang terpenting pelebaran jalannya,” jelas dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya