SOLOPOS.COM - Kondisi truk tronton pengangkut triplek yang terguling di jalan Solo-Purwodadi, tepatnya di Kalijambe, Sragen, Rabu (31/3/2021). (Istimewa/Farid Suryawan)

Solopos.com, SRAGEN -- Sebuah truk tronton yang mengangkut triplek terguling di ruas jalan Solo-Purwodadi, tepatnya di kawasan Kalijambe, Sragen, Rabu (31/3/2021).

Kondisi jalan provinsi itu masih dalam proses perbaikan. Perbaikan jalan dengan kontruksi beton rigid memaksa diberlakukannya sistem buka tutup untuk arus kendaraan yang melaju dari dua arah berlawanan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga: Tunggak Pajak Rp5,5 Miliar, Direktur Perusahaan Konstruksi Disandera DJP DIY

Nahas bagi pengemudi truk tronton itu, saat melintasi jalur buka tutup itu, roda belakang bagian kiri terperosok karena tanah di sekitar lokasi ambles. Tanah di tepi jalan itu ternyata tak cukup kuat untuk menahan beban kendaraan seperti truk tronton itu.

Akibatnya, truk tronton itu terguling ke sebelah kiri. Beruntung, tidak ada korban dalam kecelakaan tunggal itu. Sopir truk tronton yang belum diketahui identitasnya selamat.

“Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Karena beban terlalu berat, tanah di sebelah timur rusak parah. Sopir selamat. Sekarang truk belum dievakuasi,” ujar Farid Suryawan, 40, kepada Solopos.com.

Setelah insiden itu, lalu lintas di lokasi tetap berjalan seperti biasa dengan sistem buka tutup. Kendaraan roda dua, roda empat dan truk kecil masih bisa melintasi lokasi. Masih ada sisa jalan selebar sekitar 3 meter yang bisa dilalui kendaraan lain.

Sementara kendaraan besar seperti truk tronton maupun kontainer disarankan memilih jalan lain. “Truk kecil masih bisa tetapi mepet. Untuk truk tronton tidak bisa,” ucap Farid.

Baca Juga: 436 Hunian Ilegal di Sekitar Rel KA Kalijambe – Sumberlawang Sragen Segera Ditertibkan

Farid yang tak lain warga Desa Jetis Karangpung, Kalijambe, Sragen, mengatakan kasus tergulingnya truk sudah beberapa kali terjadi di lokasi. Itu tidak bisa dilepaskan dari faktor pergerakan tanah. Menurutnya, tanah di lokasi tergolong mudah ambles saat dilintasi kendaraan berat.

Kondisi tanah yang labil itu juga memicu munculnya fenomena jeglongan sewu atau jalan penuh lubang dan bergelombang. Warga Kalijambe dan sekitarnya sangat berharap proses perbaikan jalan dengan kontruksi beton rigid bisa cepat selesai sehingga warga bisa mendapatkan akses jalan yang lebih memadai atau layak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya