SOLOPOS.COM - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono (ketiga dari kanan) mendengarkan penjelasan petugas tentang tata tertib memasuki area proyek saat mengunjungi lokasi pembangunan Pasar Legi Solo, Sabtu (27/3/2021). (Solopos.com/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, SOLO -- Hingga jalan sekitar enam bulan sejak November 2020 lalu, pembangunan Pasar Legi Solo masih menunjukkan deviasi positif. Pelaksana proyek menjanjikan pembangunan pasar yang terbakar pada 2018 itu rampung pada September tahun ini.

Sesuai kontrak proyek dikerjakan dalam 13 bulan sejak November 2020. Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo, Heru Sunardi, menyebut pembangunan tak ada kendala sehingga pelaksana optimistis rampung lebih cepat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Saat ini, Blok A sudah rampung terpasang, Blok B dan Blok C sudah hampir selesai. Ya, tinggal Blok D. Sudah 45% lebih, hampir separuh jalan,” katanya saat dihubungi Solopos.com, Rabu (19/2/2021).

Baca Juga: Klaster Covid-19 Sumber Solo Bertambah Jadi 41 Orang, Lurah Terapkan Karantina Wilayah

Heru menyampaikan bangunan baru bakal menampung 300 kios dan 1.932 los. Kendati, pandemi Covid-19 masih berlangsung, Pemkot Solo mengizinkan pembangunan Pasar Legi berlangsung tanpa pembatasan.

Artinya apabila proyek membutuhkan 100 pekerja, maka 100 pekerja itu boleh berada di lokasi proyek bersama-sama dengan menerapkan protokol kesehatan.

“Distribusi material juga lancar, tidak ada kendala. Musim hujan juga tidak menghalangi pekerjaan. Kemacetan jalan sekitar Pasar Legi juga tidak berpengaruh banyak. Harapannya, selesai tepat waktu sehingga pedagang bisa kembali berjualan,” ucap Heru.

Baca Juga: Kisah Perempuan Solo Anak Guru Besar UNS Yang Sukses Jadi Breeder Anjing Kintamani

Tiga Lantai

Distribusi alat berat maupun material pembangunan Pasar Legi Solo dilakukan malam hari sehingga tidak terhambat area sekitar Pasar Legi yang kerap macet.

Bangunan baru dibikin tiga lantai dengan konsep green building yang dibangun di lahan seluas 20.100 meter persegi, sementara luas bangunannya mencapai 10.200 meter persegi. Pagu anggarannya senilai Rp104 miliar.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Klaster Sumber Solo Tambah Lagi 16 Orang, Total Jadi 41

“Konsep green building diharapkan mampu meminimalkan penggunaan daya listrik dan lainnya sehingga lebih ramah lingkungan. Desain dibuat agar memiliki sirkulasi udara yang baik, pencahayaan yang baik, dan lain sebagainya,” jelasnya.

Sebelumnya, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, meminta pelaksana merampungkan pembangunan pada September 2021 atau lebih cepat dibanding kontrak. "Pokoknya semua [pedagang] harus masuk sesuai zonanya,” katanya, belum lama ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya