SOLOPOS.COM - Tulisan Van Der Kamp di scmp.com yang mengkritik pernyataan Presiden Jokowi tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Ekonom yang tinggal di Hong Kong, Jake Van Der Kamp, menuding Jokowi salah data soal pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Solopos.com, JAKARTA — Tulisan Jake Van Der Kamp di kolom opini media South China Morning Post soal pertumbuhan ekonomi Indonesia menuai respons dari sejumlah pihak. Pasalnya, Van Der Kamp, menyebutkan bahwa pernyataan Jokowi soal pertumbuhan ekonomi Indonesia terbesar ke tiga di dunia adalah bohong.

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

Menanggapi hal itu, ekonom INDEF Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan kritikan tersebut adalah cambukan bagi tim ekonomi Presiden.

Ekspedisi Mudik 2024

“Ini kritik paling penting bagi penasihat tim ekonomi Pak Presiden, betul memang kalau dibandingkan G20, kita nomor 3 setelah China dan India. Tetapi problemnya adalah ketika dikatakan dalam forum, rilis, atau level internasional, maka statement itu malah menimbulkan misinterpretasi,” ujar Bhima di kantor INDEF, Kamis (4/5/2017).

Sebab itu, imbuhnya, Pemerintah harus mengklarifikasi kepada publik bahwa yang dimaksud adalah posisi Indonesia di G20 atau pemerintah bisa menggunakan ukuran-ukuran lain dengan menyebutkan kemudahan usaha di Indonesia. Soal kemudahan berusaha, meski masih di angka 90, namun ada perubahan yang cukup signifikan sehingga bisa menunjukkan ke mata internasional bahwa ekonomi Indonesia sudah berubah.

“Nah, klaim soal pertumbuhan ekonomi 5% ini sebenarnya juga rawan gugatan atau rawan dikritisi. kenapa? India di 2014, dengan pemerintah Indonesia, waktu itu India dipimpin Narendra Mody sama-sama start dengan Pak Jokowi, sama-sama waktunya. kondisi ekonomi global juga menghantam negara–negara berkembang, tapi India sekarang bisa tumbuh 7%, sementara Indonesia hanya 5%, dan 5% nya hampir 60% mengandalkan konsumsi rumah tangga artinya tanpa ada stimulus sama sekali yang berarti bagi industri,”terangnya.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta agar Van Der Kamp membaca dan melihat terlebih dahulu ekonomi Indonesia sebelum berkomentar. Menurut mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia, tersebut pernyataan Presiden Jokowi dalam konteks ekonomi Indonesia terbesar di negara-negara anggota G20.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya