SOLOPOS.COM - Ilustrasi jajanan bihun kekinian Bikini Snack. (tokopedia.com)

Jajanan Porno Bihun Kekinian berawal dari tugas sekolah bisnis.

Solopos.com, JAKARTA – Pembuat makanan ringan kontroversial, Bihun Kekinian (Bikini) Pertiwi Darmawanti Oktavia akhirnya angkat bicara.Tiwi mengaku makanan ringan itu berawal dari project memproduksi makanan ringan jenis bihun goreng,

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

Tiwi memulai tugasnya itu bersama dengan 5 orang temannya. Perempuan 19 tahun itu pun terinspirasi dari lingkungan sekitarnya di mana banyak penjual bihun goreng yang laris manis sehingga memutuskan untuk memproduksi makanan ringan jenis itu.

Yang akhirnya menjadi masalah adalah nama serta kemasan makanan ringan tersebut. Tiwi menamakan produknya Bihun Kekinian yang disingkat Bikini.

“Awal dibuat “Bikini” itu nyeplos saja dari singkatan “Bihun Kekinian”,” ucap Tiwi dalam sebuah surat yang diterima wartawan di kediamannya di Sawangan Baru, Depok, Jawa Barat, Sabtu (6/8/2016) malam.

Surat dari pembuat snack bikini. (JIBI/Detik)

Surat dari pembuat snack bikini. (JIBI/Detik)

Tentang design kemasan snacknya pun disesuaikan dengan namanya yaitu bikini. Saat itu, pikiran Tiwi dan kawan-kawannya tak terlintas bahwa kemasan yang dibikinnya dinilai mengandung konten pornografi.

“Karena saya dan teman-teman berpikir kalau bikini itu baju renang, jadi tidak menyangka kalau namanya dipikir senonoh,” ujar Tiwi.

Kemasan snack itu memang menggambarkan animasi tubuh perempuan yang mengenakan bikini warna biru dengan bintik-bintik merah. Gambar perempuan itu juga tampak memegang bungkus snack serupa dengan tagline “Remas Aku”.

“Slogan “Remas Aku” diberikan guru saya. Kata “Remas Aku” juga bukan dimaksudkan untuk meremas dada yang ada di gambar tersebut, yang orang-orang mengartikan seperti itu. Kata “Remas Aku” pun dimaksudkan meremas isi kemasan tersebut sebelum dimakan,” sebut Tiwi.

Awal produksi, Tiwi mengatakan masih berada di salah satu kos rekannya di Geger Kalong, Bandung. Saat itu, penjualan produk itu sekitar 2.100 snack yang kemudian berkembang setelah Tiwi lulus dari sekolah tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya