SOLOPOS.COM - Dubes RI untuk Korea Selatan, Gandi Sulistiyanto (kiri), menyampaikan keterangan mengenai kunjungan bos Hyundai yang sedang menjajaki kerja sama bisnis di Balai Kota Solo, Senin (24/10/2022). (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO — Pengusaha asal Korea Selatan yang juga bos produsen mobil Hyundai temui Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka untuk menjajaki kerja sama di Balai Kota Solo, Senin (24/10/2022).

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Senin pagi, pengusaha itu yakni CEO Hyundai Motor Asia Pacific HQ Lee Young Tack dan COO Hyundai Motor Asia Pacific HQ Lee Kang Hyun. Keduanya datang di dampingi  Dubes RI untuk Korea Selatan, Gandi Sulistiyanto.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Pertemuan berlangsung sekitar 45 menit. Gandi menjelaskan datang bersama bos Hyundai Motor Company untuk menjajaki kemungkinan kerja sama. Hyundai yang memproduksi kendaraan listrik sedang merangkul supplier atau kontraktor atau mitra di seluruh Indonesia.

“Kami mengenalkan mereka dengan Wali Kota Solo, siapa tahu ada yang bisa bekerja sama di Solo ini. Tadi dapat arahan Wali Kota Solo apa saja yang mungkin bisa dikolaborasikan,” katanya kepada wartawan seusai mendampingi bos Hyundai temui Gibran.

Dia menjelaskan Hyundai memproduksi kendaraan, di antaranya Hyundai Ioniq 5 dan Creta. Untuk mendapatkan Hyundai Ioniq 5, konsumen harus menunggu atau inden selama hampir satu tahun. Di sisi lain, Hyundai memiliki dealer di Solo Baru, Sukoharjo.

Baca Juga: Menteri Bahlil Ingin Hilirisasi Tak Hanya Sampai Barang Setengah Jadi

“Ya tadi itu baru dijajaki, baru mencari supplier supaya bisa masuk ekosistem otomotif global. Mereka salah satu merek yang disegani dari Korea. Hyundai berusaha meningkatkan lokal konten dan baru menjajaki. Kami belum tahu apakah ada atau tidak. Possibility, belum fix. Belum ada rencana investasi apa-apa, baru mendengar Kota Solo,” ungkapnya.

Kondisi Pasar Hyundai

Lee Young Tack menjelaskan Kota Solo merupakan wilayah yang terkenal. Hyundai datang ke beberapa daerah untuk memahami kondisi pasarnya. Hyundai tidak hanya memasarkan Creta namun juga Stargazer.

Mengutip laman resmi Hyundai, Hyundai menginvestasikan USD1,55 miliar untuk mengembangkan pusat manufaktur pertamanya di ASEAN. Didirikan pada 2019, pabrik modernnya berada di lokasi seluas 8,35 juta kaki persegi (77,6 hektare) di Kota Deltamas, Bekasi, yang dioperasikan PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI).

Baca Juga: Jelang G20, Hyundai Siapkan 400 Mobil Listrik bagi Kepala Negara

Pabrik tersebut memulai produksi komersial pada paruh kedua 2021 dengan kapasitas per tahun mencapai 150.000 unit dan bisa ditingkatkan sampai 250.000 unit setiap tahun saat mencapai kapasitas maksimumnya.

Melalui pabriknya yang canggih, Hyundai akan menghadirkan produk dan teknologi terbarunya di Indonesia serta ke pasar-pasar utama di kawasan ASEAN lainnya.

Pabrik manufaktur Hyundai juga akan menyediakan ribuan pekerjaan bagi para pekerja di kawasan ini dan dalam jangka panjang, perusahaan ini sedang mengembangkan produksi kendaraan elektrik (EV) kelas dunia di pabriknya yang berlokasi di Indonesia ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya