SOLOPOS.COM - Los Daging Sapi di pasar Bantul terlihat sepi pada Kamis (2/5/2022) karena tutup sementara-Harian Jogja - Ujang Hasanudin

Solopos.com, BANTUL — Aksi mogok para jagal di rumah potong hewan (RPH) yang tergabung dalam Kelompok Pedagang Daging Sapi Desa Segoroyoso (KPDSDS), Kalurahan Pleret, Kapanewon/Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berdampak pada pasokan daging sapi di masyarakat.

Kelompok para jagal sapi ini mogok memotong sapi sejak Rabu hingga Jumat (1-3/6/2022). Aksi mogok para jagal ini melumpuhkan penjualan daging sapi di pasar tradisional yang ada di Bantul.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Para pedagang daging sapi di Pasar Bantul pun juga tidak berjualan sejak Rabu hingga Jumat besok karena tidak ada pasokan dagangan.

Pantauan Harianjogja.com (Solopos Media Group) di los daging sapi Pasar Bantul, Kamis (2/5/2022), semua pedagang daging sapi tidak berjualan. Tidak ada aktivitas jualan daging sapi sejka pagi. Di lokasi itu hanya ditemukan penjual daging ayam dan satu kios yang menjaul daging kambing.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Viral Tarif ke Gumuk Pasir Rp100.000, Bupati Bantul: Kita Investigasi

KPDSDS sebelumnya telah mengumumkan terlebih dahulu terkait tidak akan melakukan aktivitas pemotongan atau perdagangan daging sapi dikarenakan pasar sapi di sejumlah daerah ditutup seiring adanya temuan sapi yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).

Keputusan mogok pemotongan sapi tersebut berlaku sampai Jumat (3/5/2022). Namun, apabila pasar sapi masih tetap tutup sampai Jumat, keputusan tidak momotong sapi berlanjut sampai dibukanya pasar sapi.

Seorang penjual daging kambing di Pasar Bantul, Weni, 50, mengatakan sudah tidak ada aktivitas jualan daging sapi sejak Rabu lalu.

“Katanya libur sampai Jumat, dan Sabtu buka kembali,” kata dia.

Baca Juga: Klitih Disertai Curas di Jalan Parangtritis, 4 Remaja Bantul Ditangkap

Alasan tutupnya aktivitas jualan daging sapi diakui Weni karena banyak sapi yang terkena PMK sehingga pedagang dading sapi tidak mendapatkan pasokan daging.

Weni yang sudah berjualan daging sapi di pasar Bantul sejak 27 tahun lalu mengaku masih tetap jualan daging kambing karena tidak tergabung dalam anggota KPDSDS, “Daging kambing yang saya jual Insya Allah sehat,” ucapnya.

Kepala Bidang Sarana Perdagangan Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Bantul, Arum Bidayati, mengakui pedagang daging sapi di sejumlah pasar di Bantul tidak buka sampai Jumat.

Baca Juga: Belajar Mengemudi, Mobil Masuk Embung di Bantul, 1 Meninggal

Hal itu sesuai dengan adanya pemberitahuan dari paguyuban KPDSDS yang tidak beroperasi atau tidak melakukan aktivitas pemotongan sapi karena pasokan sapi mereka kebanyakan dari luar daerah. Sementara pasar hewan di sejumlah daerah tutup karena adanya PMK.

“Kebanyakan sapi yang dipotong di Segoroyoso 80 persen dari Gunungkidul. Sementara pasar sapi di Gunungkidul tutup semua karena PMK. Demikian pasar hewan di Jawa Tengah juga pada tutup,” kata Arum.

Menurut Arum memang pasar hewan di Bantul tidak tutup, namun pasokannya juga mengalami penurunan sekitar 25% seperti yang terjadi di pasar hewan terbesar di Bantul, yakni pasar hewan Imogiri.

Baca Juga: Mahal! Masuk Wisata Gumuk Pasir Bantul Ditarik Rp100.000

Ia mengaku belum mengetahui sampai kapan liburnya penjualan daging sapi di pasar rakyat.

“Kapan ada penjualan lagi ya mungkin kalau Segoroyoso beroperasi kembali, karena saat ini tidak ada barangnya dari Segoroyoso” ujarnya.

Sementara Segoroyoso atau KPDSDS merupakan pemasok daging sapi terbesar di DIY, sehingga ketika Segoroyoso tidak beroperasi berdampak pada penjualan daging sapi di pasar rakyat di DIY.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul, Joko Waluyo memastikan tidak ada penutupan pasar hewan di Bantul, namun pihaknya melakukan pengawasan terkait penyebaran PMK. Total pasar hewan di Bantul ada tujuh, dan yang paling besar adalah pasar hewan Imogiri.

Lebih lanjut, Joko mengatakan sampai saat ini sudah ada 88 ekor sapi di Bantul yang terkena PMK,

“Sebagian besar dari wilayah Imogiri dan Banguntapan,” ucap Joko.



Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Buntut Pemogokan Jagal Sapi, Pasar Daging di Pasar Bantul Tutup

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya