SOLOPOS.COM - Ketua GP Ansor Jateng, Gus Sholah (kanan), menyampaikan materi menjaga kebhinnekaan Solo di Lorin, Colomadu, Karanganyar, Rabu (16/6/2021) siang. (Solopos/com/Ichsan Kholif Rahman)

Solopos.com, SOLO — Kondisi keamanan dan ketertiban Kota Solo merupakan barometer keamanan dan ketertiban skala Nasional. Sehingga, rasa persatuan dan kesatuan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika di Solo harus selalu terjaga.

Hal itu menjadi pokok diskusi elemen masyarakat lintas agama Kota Solo di Colomadu, Karanganyar, pada Rabu (16/6/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua GP Ansor Jawa Tengah, Sholahudin Aly, saat dijumpai wartawan, mengatakan masyarakat Solo cenderung heterogen sehingga riak-riak berpotensi gangguan keamanan dan ketertiban masih ada. Namun, masyarakat Solo selalu aktif dalam berkomunikasi menjadi garda depan dalam menjaga kebhinnekaan.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Kasus Covid-19 Tinggi, Polda Jateng Fokus Penanganan di 4 Wilayah, Mana Saja?

“Kepolisian harus jadi garda terdepan dalam penegakkan hukum. Tinggal bagaimana ketegasan aparat, kalau tegas Solo pasti aman dan kondusif. Masyarakat Solo juga tidak ingin ribut,” papar dia.

Gus Sholah, sapaan akrabnya menyebut riak-riak kecil di Solo tetap berpotensi menjadi besar. Apalagi saat ini musim gorengan isu yang dibumbui. Aparat wajib mendeteksi riak-riak kecil itu menekan agar tidak membesar. Menurutnya, dari waktu ke waktu, selalu ada masyarakat Solo yang berinisiatif membangun ruang komunikasi.

“Selalu ada yang menjaga semangat, terutama lintas agama. Seperti setelah kasus pengrusakan Mertodranan. Semua tidak ingin Solo berantakan, ingin Solo cantik,” imbuh dia.

Ia menambahkan, riak-riak kecil itu seringkali diperbesar oleh media sosial. Justru yang memperkeruh suasana bukan dari masyrakat Solo itu sendiri. Para pegiat media sosial wajib berkontribusi, satu suara, meredam pernyataan negatif dari luar yang memperkeruh suasana.

Ketua Forum Nasional Kebhinnekaan, Musafiq, mengatakan butuh usaha yang kuat untuk menjalin hubungan baik. Ketika ada usaha kuat, dapat menyatukan keberagaman.

Baca Juga: Warga Wonogiri: Tahan, Jangan Hadiri Hajatan ke Luar Kota

“Solo ini menjadi barometer, kalau Solo damai, Indonesia damai. Kalau Solo aman, negara aman. Memang memprihatikan, di media sosial banyak mau memecah belah kebhinnekaan. Ini yang harus diperangi bersama,” papar Musafiq.

Ia menambahkan dalam bulan Pancasila saat ini, ia mengajak seluruh elemen masyarakat menjaga keberagaman di Kota Solo. Ia meminta para masyarakat menggali makna-makna Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya