SOLOPOS.COM - Stadion Manahan Solo (Kementerian PUPR)

Solopos.com, SOLO – Padatnya pertandingan gelaran Liga 1 dan Liga 2 di Stadion Manahan membuat pengelola harus bekerja ekstra merawat rumput lapangan Stadion Manahan. Secara umum rumput lapangan Stadion Manahan dalam keadaan baik-baik saja namun di beberapa sisi rumput mengalami stres.

Konsultan rumput Stadion Manahan, Rahayu, kepada Solopos.com, Selasa (9/11/2021) mengatakan setelah renovasi Stadion Manahan selesai, pengelola mencoba membuka pertandingan secara umum sebanyak empat kali sepekan. Namun saat ini gelaran Liga 1 dan Liga 2 di Stadion Manahan cenderung padat dan membuat rumput cenderung mengalami beban berat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Lawan Persis Solo, Persijap Jepara Belum Bisa Mainkan Pemain Baru

Ekspedisi Mudik 2024

Rahayu menyebut untuk menyiasati beban berat itu, pengelola wajib menambah nutrisi rumput dengan perawatan ekstra. Ia menyebut dalam tayangan pertandingan terakhir, rumput Stadion Manahan masih sangat bagus.

“Rumput di sana sangat kuat karena dulu media tanam rumput sangat tepat. Termasuk saat hujan dan padahal Manahan sering hujan tetapi tidak ada pemadatan sehingga rumput baik-baik saja,” kata akademisi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo itu.

Saat proses renovasi Stadion Manahan, Rahayu terlibat langsung dalam pemilihan media tanam. Bahkan dalam pemilihan media tanam memerlukan waktu lama dan berkali-kali tidak menemukan media tanam yang tepat untuk kondisi lapangan. Hasilnya rumput lapangan meskipun bekerja berat menghadapi laga ini rumput tetap bagus.

“Kalau saya lihat rumput memang sudah sedikit stres di bagian tengah lapangan, di sisi penjaga gawang, dan beberapa di pinggir lapangan. Perlu perawatan super ekstra, nutrisi rumput, dan sedikit reparasi sembari pertandingan berjalan,” kata dia.

Ia menambahkan seluruh pihak seperti peserta liga, penyelenggara, dan konsultan rumput sepakat untuk menjaga kondisi rumput dengan pembatasan waktu uji coba lapangan sebelum tanding. Beberapa klub justru memilih tidak mengambil uji coba lapangan Manahan dan memilih menggunakan lapangan lain.

Baca Juga: Atta Halilintar Tak Nonton, PSG Pati Hajar PSCS Cilacap

Dia merekomendasikan batasan uji coba lapangan selama 30 menit selama jadwal padat seperti saat ini. Namun, ketika laga berjalan normal sepekan tiga kali, uji coba lapangan bisa mencapai 60 menit. Ketika seluruh pihak mau bekerja sama, mereka diuntungkan dengan kondisi rumput yang baik seperti tayangan streaming bagus dan sangat jarang ditemukan pemain terluka karena kondisi lapangan.

“Prinsipnya media tanam itu pasir, tapi menggunakan pasir yang melalui uji laboratorium. Perlu waktu lama untuk menemukan media ini. Kalau rumput jenis zoysia japonica, jenis ini memiliki keunggulan rumput kuat dan pola yang dibuat sangat bagus,” imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya