SOLOPOS.COM - Winger Persis Solo, Engelberd Sani (kanan) dibayangi Anis Mujiono dalam latihan di Lapangan Donohudan Ngemplak, Senin (9/3/2020). (Istimewa/Official Persis Solo)

Solopos.com, SOLO — PT Liga Indonesia Baru (LIB) akhirnya merilis jadwal resmi lanjutan kompetisi Liga 2 2020 yakni mulai 17 Oktober-5 Desember. Meski Jadwal Liga 2 sudah pasti, Persis Solo masih waswas.

Keputusan PT LIB itu disosialisasikan ke 24 klub peserta lewat surat bernomor 261/LIB-KOM/VIII/2020. Dalam edaran tersebut, PT LIB juga menjelaskan format kompetisi hingga besaran subsidi yang akan didapat klub selama kompetisi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Yes! Bandara YIA Kulonprogo Buka Penerbangan Internasional Mulai 16 Agustus

Namun kepastian tersebut ternyata belum membuat Persis Solo lega. Mereka menilai PT LIB maupun PSSI tidak memberi garansi kompetisi bakal terus berjalan sesuai rencana. Manajer Persis Solo, Hari Purnomo, mengatakan ada klausul jadwal Liga 2 bisa berubah sewaktu-waktu tergantung perkembangan penanganan Covid-19 di Indonesia.

“Memang jadwal kompetisinya sudah jelas. Tapi di surat itu juga tertulis jadwal akan mengikuti situasi perkembangan pandemi Covid-19. Hla kalau seperti ini, siapa yang bertanggungjawab kalau kompetisi nantinya berhenti mendadak?,” ujar Hari saat dihubungi Solopos.com, Jumat (7/8/2020).

Brak hingga Sedil, Ini Arti Kosa Kata Nyeleneh yang Cuma Dipahami Warga Sragen

Hari mengatakan klub profesional butuh kepastian mengingat mereka akan mengumpulkan kembali pemain dan menyiapkan fasilitas penunjang seperti mes, tempat latihan hingga catering. Menurut Hari, klub bisa rugi secara moral dan material apabila liga berhenti mendadak.

Pihaknya melihat PT LIB belum cukup serius menyiapkan kompetisi karena surat edaran pada klub tak dilampiri draft jadwal pertandingan. “Memang grupnya belum diundi, tapi kan PT LIB bisa membuat semacam skema atau draft jadwalnya terlebih dulu,” klaim Hari.

Subsidi

Lebih jauh, Persis menyayangkan besaran subsidi yang tidak sesuai dengan rencana awal. Klub-klub yang gagal lolos ke perempat final nantinya “hanya” akan mendapatkan subsidi Rp850 juta. Padahal PT LIB sempat menjanjikan dana subsidi Rp1,15 miliar di awal musim. Hari menyebut nominal subsidi dari PT LIB sangat pas-pasan untuk membiayai operasional tim.

“Dalam sebulan Persis bisa menghabiskan minimal Rp500 juta untuk gaji, mes dan katering saja. Kalau tidak ada penambahan subsidi, terus terang cukup berat. Apalagi pembayaran subsidi itu rencananya dibagi empat termin.” Persis berencana berkomunikasi dengan PSSI dan PT LIB dalam waktu dekat untuk meminta kejelasan sejumlah permasalahan.

Viral! Calon Taruni yang Digagalkan ‘Tes Corona Tanpa Bukti’

Sementara itu, Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno, mengakui tidak ada jaminan kompetisi bakal berjalan mulus karena pandemi Covid-19 belum kunjung mereda. Pihaknya berharap penanganan Covid-19 terus membaik jelang digelarnya kompetisi. “Untuk sejumlah detail akan kami informasikan pada manager meeting,” ujarnya dilansir Detik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya