SOLOPOS.COM - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (kedua kiri) berfoto bersama Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto (tengah), Wamen ATR Raja Juli Antoni (kedua kanan), Wamendagri John Wempi Watipo (kiri) dan Wamenaker Afriansyah Noor (kanan) usai upacara pelantikan menteri dan wakil menteri Kabinet Indonesia Maju sisa masa jabatan periode 2019-2024 di Istana Negara, Rabu (15/6/2022). (Antara/Akbar Nugroho Gumay)

Solopos.com, JAKARTA — Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni ditugasi Presiden Joko Widodo sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/BPN).

Sebagai Wamen ATR/BPN Raja Juli Antoni diminta Jokowi untuk menangani kasus mafia tanah yang terjadi di banyak tempat di Tanah Air.

Promosi Siasat BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global

“Tadi Pak Presiden menyampaikan, pertama menyelesaikan konflik agraria. Saya baca di Wakatobi, Presiden menyampaikan arahan banyak terjadi pedang-pedangan, banyak terjadi konflik di bawah yang sangat membuat kita sedih, oleh karena itu, ini harus diselesaikan secara maksimal, secepat mungkin, sebanyak mungkin,” katanya di Istana, Rabu (15/6/2022).

Dia melanjutkan, permasalahan kedua yang harus diselesaikan adalah proses sertifikasi tanah. Menurutnya, Presiden mengarahkan agar program sertifikasi tanah dilanjutkan semaksimal mungkin hingga 2024.

Baca Juga: PSI Solo Ngaku Ditawari Rp1 Miliar terkait Pilkada, Begini Tanggapan Politikus Senior PDIP

Menurutnya, Kepala Negara mengatakan salah satu masalah utama yang harus diselesaikan adalah mafia tanah.

Jokowi pun mendorong supaya ada proses transparansi dalam semua proses.

“Karena sekali lagi kepemimpinan Presiden Jokowi adalah kepemimpinan yang melayani. Oleh karena itu, proses yang sederhana, transparan, dan melayani, itu pesan Pak Jokowi yang nanti akan dieksekusi secara langsung oleh Pak Menteri dan saya akan membantu mengeksekusinya,” tutur Wamen.

Baca Juga: Reshuffle Kabinet: Zulkifli Hasan Mendag, Hadi Tjahjanto Menteri ATR

Raja Juli pun mengaku terdapat ego sektoral dalam penyelesaian permasalahan mafia tanah sehingga diperlukan kolaborasi seluruh kementerian dan pemangku kepentingan terkait.

“Oleh karena itu kerja sama antarkementerian dan kelembagaan ini menjadi kata kunci dalam menyelesaikan persoalan masalah agraria. IKN (Ibu Kota Negara) Nusantara salah satunya jadi konflik agraria dan salah satu yang fokus Pak Jokowi dan juga IKN,” ujarnya.

Tidak hanya itu, Raja mengutarakan pandangannya lantaran ditunjuk untuk menggantikan posisi dari kader PSI Surya Tjandra.

Baca Juga: Resmi! Reshuffle Kabinet, Jokowi Lantik 2 Menteri dan 3 Wakil Menteri

Menurutnya, Surya Tjandra adalah seorang kader PSI yang sangat baik.

“Tentu Pak Presiden memiliki cara penilaian sendiri, dan saya kira Pak Presiden sangat puas dengan pekerjaan beliau. Mungkin ada tugas-tugas khusus yang akan diberikan Presiden kepada Surya Tjandra, nanti kita tunggu lebih lanjutnya,” katanya.

Sebelum dilantik menjadi Wamen ATR, Raja Juli Antoni dikenal sebagai Sekretaris Dewan Pembina PSI.

Baca Juga: Reshuffle Kabinet, Pengamat Sebut Dua Nama Ini Layak Diganti

Sebelum menjadi politisi PSI, pria kelahiran Pekanbaru, Riau, 13 Juli 1977, ini merupakan politisi dari PDIP. Pada 2009, Raja Juli Antoni pernah mencalonkan diri dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) untuk Daerah Pemilihan Jawa Barat IX (Kabupaten Subang, Sumedang dan Majalengka).

Namun pencalonannya saat itu kalah. Sepuluh tahun kemudian atau pada Pilpres 2019, dirinya didapuk menjadi Wakil Sekretaris Timses Jokowi-Maruf hingga menjadi Juru Bicara Tim Kemenangan Nasional Jokowi-Maruf Amin.

Selain dikenal sebagai politisi, Raja Juli Antoni juga merupakan seorang intelektual muda yang aktif di bidang hukum dan organisasi Muhammadiyah.

Baca Juga: Resmi! Reshuffle Kabinet, Jokowi Lantik 2 Menteri dan 3 Wakil Menteri

Raja Juli Antoni tercatat menjadi Ketua Umum PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) pada tahun 2000-2022. Kemudian pada 2005-2009, Raja Juli Antoni dipercaya sebagai Direktur Eksekutif Maarif Institut, satu lembaga yang didirikan oleh mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah almarhum Buya Syafii Maarif.

Raja Juli Antoni juga pernah menjabat sebagai Direktur eksekutif The Indonesian Institute (TII).

Dia bahkan pernah menjadi kandidat calon Ketua Umum PP Muhammadiyah untuk periode 2015-2020, namun mengundurkan diri lantaran mengaku ingin fokus di PSI.



Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Jadi Wamen ATR/BPN, Raja Juli Antoni Beberkan Tugas yang Diberikan Jokowi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya