Solopos.com, SOLO — Stadion Manahan Solo akan menjadi venue pembukaan Piala Menpora 2021. Bahkan, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, mengusulkan Stadion Manahan jadi venue final Piala Menpora.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengunjungi Stadion Manahan, Rabu (10/3/2021) siang, atau setelah mereka menginspeksi Stadion Maguwoharjo, Sleman.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Sejumlah fasilitas seperti ruang ganti pemain, ruang medis, tribune penonton, ruang VVIP, lampu stadion hingga kondisi lapangan menjadi pencermatan PT LIB.
Stadion Manahan Solo selama ini disebut-sebut sebagai mininya Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta. Untuk merombak Stadion Manahan hingga mirip SUBGK, pemerintah menggelontorkan anggaran lebih dari Rp300 miliar.
Baca Juga: Dies Natalis UNS Solo, Menuju Orbit 500 Kampus Terbaik Dunia
Berikut gambaran kemiripan Stadion Manahan Solo dengan Stadion Utama Gelora Bung Karno.
SUGBK Jakarta
Ketika pertama kali dibuka pada 1962, stadion ini memiliki kapasitas tempat duduk sebesar 110.000 penonton. Kapasitas ini telah beberapa kali berubah. Berdasarkan data di gbk.id disebutkan stadion ini memiliki 78.000 premium single seat. Kursi di tribune ini bermotif merah putih.
Beragam prasarana penunjang di SUGBK di antaranya athletics track, racartan 1st class. Ada juga 7K CCTV system, dan mendukung face recognition system. Urusan tata cahaya tidak perlu diragukan karena mencapai 3.000 lux yang mendukung gambar kualitas HD saat ada siaran langsung televisi.
Baca Juga: Dari Aminah Jadi Amin, Ini Kronologi Warga Boyolali Alami Perubahan Alat Kelamin
Stadion ini memiliki dua lantai untuk VVIP, 12 pintu, dan 24 sektor pintu. Untuk urusan konektivitas, kawasan SUGBK memiliki 4.5G wifi access. Stadion yang digunakan untuk pembukaan dan penutupan Asian Games 2018 ini juga ramah lingkungan karena dilengkapi 1.293 solar cell modulars.
Baca Juga: Jokowi, Puan, hingga Anies Baswedan Ikut Berduka Atas Meninggalnya Habib Hasan Solo
SUGBK adalah stadion serbaguna sehingga tidak hanya untuk kepentingan olahraga seperti sepak bola atau atletik saja. Stadion ini juga beberapa kali digunakan untuk konser musik seperti One Direction pada Maret 2015 hingga Bon Jovi pada September 2015. Berbagai event lain juga sering digelar stadion kebanggaan Indonesia ini.
Stadion Manahan
Stadion yang berada di Kota Solo ini dibangun mulai 1989 dan baru diresmikan pada 1998 lalu. Konsep dari stadion ini mirip dengan Gelora Bung Karno yaitu di satu kawasan terdapat berbagai fasilitas olahraga.
Stadion yang menjadi home Persis Solo ini beberapa kali direnovasi karena berbagai masalah seperti lapangan banjir saat hujan deras. Renovasi besar-besaran dilakukan pada 2019. Dulu, mayoritas penonton duduk lesehan dan tanpa atap.
Saat renovasi, semua tribune dilengkapi single seat dan atap mengelilingi seluruh tribune. Total ada 20.003 single seat dengan perincian 18.679 kursi penonton reguler, 944 kursi penonton khusus disabel, dan 380 kursi penonton VIP dan VVIP. Tribune penonton dihiasi motif batik Kawung sebagai ciri khas budaya Solo.
Baca Juga: Blusukan Ke Mojo Solo, Selvi Ananda Tampil Cantik Pakai Baju Batik dan Rambut Dikuncir Ekor Kuda
Keunggulan lain yang akan dimiliki Stadion Manahan adalah kualitas rumput. Lapangan di Stadion Manahan ditanami rumput berjenis Zoysia Matrella atau sama dengan Stadion Gelora Bung Karno yang memiliki keunggulan lebih hijau dan berakar kuat. Selain itu juga didukung drainase lapangan yang baik agar tidak tergenang pada saat pertandingan.
Kemudian untuk pencahayaan akan menggunakan kualitas penerangan hingga 1.500 lux. Dengan penerangan ini sudah sesuai standar siaran langsung broadcasting.
Baca Juga: Obituarium Habib Hasan Mulachela: Sosok yang Kuatkan Gibran Jadi Wali Kota Solo
Stadion Manahan juga bakal dilengkapi dengan papan skor elektronik dengan ukuran besar. Kemudian di ruang ganti pemain dilengkapi keberadaan jacuzi untuk masing-masing tim.