SOLOPOS.COM - Ilustrasi mudik. (Antara/Nyoman Hendra Wibowo)

Solopos.com, SOLO — Bagaimana sejarah atau awal mula mudik di Indonesia, yang sudah menjadi tradisi saat Lebaran tiba?

Pemerintah pada tahun ini memperbolehkan masyarakat Indonesia untuk melakukan mudik ke kampung halaman.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tentunya hal ini membuat masyarakat bergembira lantaran sudah dua tahun mereka merayakan Lebaran di tanah rantau imbas larangan mudik akibat pandemi Covid-19.

Tradisi yang begitu ditunggu-tunggu masyarakat ini membuat mereka penasaran bagaimana sih sejarah mudik Lebaran di Indonesia?

Baca Juga:  Zakat Fitrah untuk Janin dalam Kandungan Apakah Wajib? Ini Hukumnya

Mengutip dari situs resmi Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Timur, mudik berasal dari kata udik, yang berarti ujung. “Jadi orang desa dianggap udik gitu, jadi kita kembali kepada ujung. Sehingga kalau kita pulang kampung dikatakan mudik atau ‘menuju ke udik’,” ungkap Guru Besar FIB Universitas Airlangga, Prof. Purnawan Basundoro.

Purnawan mengatakan mudik di Indonesi telah ada sejak masyarakat Indonesia memulai urbanisasi. Mereka berduyun-duyun menuju ke kota untuk mencari pekerjaan. Karena urbanisasi ini, masyarakat rindu dengan kampung halamannya.

Baca Juga:  Rekomendasi Hampers Kekinian 2022, Bikin Lebaran Kamu Makin Berkesan

“Ini [urbanisasi] mungkin setelah kemerdekaan, setelah banyak orang mencari pekerjaan di kota. Mungkin tahun 1960-1970-an di mana Kota Jakarta mulai didatangi orang dari berbagai desa,” tambah dia.

Jauh sebelum itu, mudik juga ternyata sudah dikenal sejak era Kerajaan Majapahit. Sebagaimana disampaikan Universitas Jember dalam situs resminya soal sejarah mudik di Indonesia yang sudah menjadi tradisi saat Lebaran tiba.

Baca Juga: Titik 0 KM Kota Semarang, Sudah Ada Sejak Zaman Penjajahan Belanda

Menurut Universitas Jember, pada zaman dahulu, area kekuasaan Kerajaan Majapahit begitu luas hingga Sri Lanka dan Semenanjung Malaya. Untuk menjaga wilayah kekuasaannya yang luas, sang raja menempatkan pejabat di berbagai daerah.

Pada suatu saat, mereka pulang untuk menghadap raja dan mengunjungi kampung halaman. Ternyata hal ini juga sama dilakukan oleh Kerajaan Mataram Islam. Di mana mereka pulang secara khusus ketika Idulfitri datang.

Baca Juga: Bukan 20 atau 8, Berapa Rakaat Salat Tarawih di Masjidil Haram Makkah?

Dari cerita sejarah mudik di Indonesia di atas, Universitas Jember menyebut istilah mudik sendiri sudah dikenal di Tanah Air sejak 1970-an.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya