SOLOPOS.COM - Direktur RS UNS, Prof. Dr. Hartono, dr., M.Si. (Istimewa)

Solopos.com, SUKOHARJO — Sebagai Rumah Sakit (RS) Pendidikan Utama, RS UNS terus melakukan inovasi dan peningkatan kualitas pelayanan bagi masyarakat. Berbagai layanan unggulan disiapkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Solo dan sekitarnya namun tetap dengan biaya terjangkau.

Direktur RS UNS, Prof. Dr. Hartono, dr., M.Si., menyampaikan sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 93/2015 tentang RS Pendidikan, yang juga diturunkan pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 31/2022, tentang Implementasi PP 93/2015, RS Pendidikan merupakan rumah sakit yang mempunyai fungsi sebagai tempat pendidikan, penelitian, dan pelayanan kesehatan secara terpadu dalam bidang pendidikan kedokteran dan/atau kedokteran gigi, pendidikan berkelanjutan, dan pendidikan kesehatan lainnya secara multiprofesi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Jadi keterpaduan antara pendidikan, penelitian dan pelayanan ini yang perlu digarisbawahi. Di samping itu RS Pendidikan tetap mengutamakan tata kelola klinis yang baik, kemudian mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran. Jadi harus terus update termasuk masalah peralatannya,” kata dia, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (22/12/2022).

Dalam tata kelola klinis tersebut semua harus berbasis bukti, sehingga harus mengikuti perkembangan riset-riset yang dipublikasikan di jurnal internasional bereputasi dan tetap memperhatikan aspek etika profesi dan hukum kesehatan. Untuk itu, sambungnya, tidak heran jika di negara-negara maju, RS Pendidikan menjadi pilihan utama bagi pasien dalam mendapatkan layanan kesehatan.

Baca Juga: Rumah Sakit UNS dan DWP UNS Kembali Gelar Khitanan Massal di Pengujung 2022

RS UNS masuk dalam kategori RS Pendidikan Utama, yakni rumah sakit umum yang digunakan fakultas kedokteran dan/atau fakultas kedokteran gigi untuk memenuhi seluruh atau sebagian besar kurikulum guna mencapai kompetensi di bidang kedokteran atau kedokteran gigi.

“Jadi proses belajar mengajar sebagian besar kurikulumnya dapat dicapai di rumah sakit tersebut. Tapi kalau hanya untuk mencapai kompetensi tenaga kesehatan di bidang kedokteran, kedokteran gigi dan/atau kesehatan lainnya itu namanya [RS Pendidikan] Satelit. Satunya lagi [RS Pendidikan] Afiliasi, merupakan RS khusus atau RS Umum dengan unggulan pelayanan kedokteran tertentu yang digunakan institusi pendidikan untuk mencapai kompetensi spesialis,” jelas dia.

RS UNS saat ini juga memiliki program untuk meningkatkan kualitas dan jumlah SDM. Pihaknya terus mendorong seluruh stafnya untuk meraih jenjang akademik S3. Program tersebut akan dilakukan secara bergelombang. Diharapkan pada empat hingga lima tahun ke depan target tersebut sudah dapat terpenuhi.

Baca Juga: Mantap, Mahasiswa SV UNS Belajar di Kandang Manchester City

Selain SDM, peningkatan di sektor lain juga terus ditingkatkan. Seperti halnya mengembangkan sarana dan prasarana bersama Fakultas Kedokteran UNS, khususnya sarana untuk pendidikan dan riset. Juga mengalokasikan dana khusus untuk riset serta mencari sumber riset dari berbagai program hibah. Disebutkan pada tahun ini ada 32 hibah riset yang didapatkan RS UNS. Dari sisi publikasi internasional juga akan terus ditingkatkan. Bahkan pada tahun yang akan datang, RS UNS berharap dapat berkolaborasi dengan RS berstandar internasional dalam bentuk riset bersama.

Satu lagi yang menonjol dari RS UNS sebagai RS Pendidikan Utama adalah dijadikannya rujukan dalam penanganan Covid-19 sejak 2020 lalu. Menurut Hartono, hal itu dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab sebagai RS Pendidikan. Saat itu RS UNS telah berkontribusi untuk menjadi salah satu fasilitas kesehatan yang melayani pemeriksaaan dengan swab PCR.

“Dari situ kami pun bisa lebih cepat dikenal masyarakat karena menjadi rujukan dan menjadi perhatian di tingkat lokal maupun nasional baik dalam segi riset maupun layanan,” jelas dia.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Baby Blues yang Kerap Dialami Wanita setelah Melahirkan

Sesuai dengan peraturan yang ada, RS UNS merupakan RS tipe atau kelas C. Jika mengacu PP Nomor 47/2021, tentang Penyelenggaraan Bidang Perumahsakitan dan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 3/2020 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit, tipe rumah sakit tersebut menggambarkan jumlah tempat tidur di dalamnya. Untuk kelas B memiliki jumlah tempat tidur paling sedikit 200 buah. Sedangkan kelas C memiliki jumlah tempat tidur paling sedikit 100 buah. Jumlah tempat tidur di RS UNS saat ini adalah sekitar 200 buah, jadi masih tipe C.

“Namun dengan sekitar 200 tempat tidur itu kami untuk BOR atau bed occupation rate masih di bawah 60%. Idealnya setelah lebih dari 60% baru bisa tambah tempat tidur. Kalau nanti sudah tambah tempat tidur otomatis kami naik ke tipe B. Jadi ini disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan,” kata dia.

Sementara mengenai pelayanan yang dimiliki, meski masih tipe C, RS UNS tetap memiliki layanan unggulan yang tidak kalah dengan rumah sakit dengan tipe B.

Sebagai upaya untuk menjaga brand awareness, RS UNS ingin menunjukkan sebagai rumah sakit yang memberikan layanan yang berkualitas baik dari infrastruktur, sarana dan prasarana maupun SDM, tapi tetap dengan biaya terjangkau. RS UNS saat ini juga telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan maupun perusahaan asuransi swasta.

Selain itu untuk menunjang pelayanan, beberapa inovasi juga telah dikembangkan. Salah satunya adalah layanan antrean berbasis online. RS UNS juga telah membuka poliklinik jam sore, serta Sabtu pagi. Hal ini untuk mengantisipasi antrean panjang. Disamping itu RS UNS juga membuka layanan klinik eksekutif untuk pasien yang tidak menggunakan asuransi/pasien umum atau pasien menggunakan asuransi non BPJS dan bisa diakses sejak pagi hingga malam.

Baca Juga: Kontrakan Mahasiswa Sekitar UNS Solo Kemalingan, 2 Laptop dan 1 Kamera Raib

 Layanan unggulan:

– Klinik gagal jantung yang di Indonesia baru ada 11 Klinik Gagal Jantung. Sementara di Jateng, layanan tersebut menjadi satu-satunya yang direkomendasikan Kelompok Kerja Gagal Jantung dan Kardiometabolik, Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia.

–           Layanan CT Scan Kardiovaskular serta memiliki Dokter Spesialis Jantung Konsultan Imagine.

–          Alat polisomnografi, untuk mendiagnosis gangguan tidur hingga penanganannya, sebab RS UNS juga memiliki dokter spesialis yang menangani gangguan tidur tersebut.

–           Layanan whole body phototherapy, untuk menangani pasien dengan penyakit kulit kronik (yang tidak sembuh-sembuh).



–           Layanan cath lab untuk diagnosis dan penanganan penyakit jantung dan syaraf.

–           Layanan Urology dengan peralatan lengkap, terutama untuk batu di ginjal dan saluran kencing.

–           Akupunktur medis.

–           RS UNS juga menjadi RS rujukan covid-19 sejak 2020 lalu.

–           Rencana ke depan:

–           Menambah layanan bedah syaraf dan bedah toraks dan kardiovaskuler.  Saat ini alat, mesin anastesi serta bed ICU sudah disiapkan. Tinggal menunggu dokter serta proses lainnya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya