SOLOPOS.COM - Proyek fisik yakni membuat jalan poros dan saluran irigasi yang dilintasi jalan tol Solo-Jogja mulai dilakukan di beberapa wilayah di Klaten. Pelaksana proyek jalan tol memastikan kawasan yang terdapat yoni tak bakal digusur maupun diuruk demi pembangunan jalan tol. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Desa Manjungan, Kecamatan Ngawen, terpilih sebagai salah satu rest area di jalan tol Solo-Jogja. Pemerintah Desa (Pemdes) Manjungan berharap keberadaan rest area itu dapat memberikan dampak positif ke produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) warga di desa setempat.

Sebagaimana diketahui, rest area di Manjungan, Kecamatan Ngawen, akan terbelah dengan keberadaan jalan kabupaten, yakni Jl. Gedaren (Jatinom)-Manjungan (Ngawen). Kondisi rest area yang terbelah oleh jalan itu dinilai tak ada duanya di Tanah Air atau pun di dunia.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga: Ini Jalan Kabupaten Klaten yang akan Membelah Rest Area Tol Solo-Jogja

“Jalan kabupaten yang ada di Manjungan memang akan dipertahankan. Di Manjungan akan ada rest area yang katanya ikonik yang tak ada duanya di manapun. Kami berharap dengan adanya rest area di sini dapat memberikan dampak positif ke warga dan desa,” Kepala Desa (Kades) Manjungan, Kecamatan Ngawen, Dunung Nugraha, kepada Solopos.com, Senin (25/10/2021).

“Setidaknya, produk UMKM warga bisa dipajang di situ. Di sini banyak UMKM, seperti handicraft gitar, makanan, dan lainnya. Kalau semuanya bisa dipajang di rest area kan bisa untuk promosi warga juga,” katanya.

Hal senada dijelaskan Sekretaris Desa Manjungan, Kecamatan Ngawen, Muh. Iksan Kurniawan. Keberadaan jalan tol Solo-Jogja diharapkan dapat membawa berkah bagi warga dan desanya.

Baca Juga: Catat! Disiapkan 2 Rest Area Ruas Tol Solo-Yogyakarta-Bandara YIA

“Di sini juga ada objek wisata air, Umbul Susuhan. Dengan adanya jalan tol itu, akses ke umbul akan semakin gampang. Umbul itu menjadi salah satu unit usaha yang dimiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) juga. Tingkat kunjungannya sekarang juga sudah lumayan. Saat Sabtu-Minggu bisa mencapai 500 orang [harga tiket masuk Rp10.000 per pengunjung],” katanya.

Muh. Iksan Kurniawan mengatakan Desa Manjungan termasuk salah satu daerah terdampak jalan tol Solo-Jogja. Di Manjungan terdapat 100 bidang tanah yang terdampak jalan tol Solo-Jogja. Selain lahan pertanian/rumah milik warga, juga terdapat tanah kas desa (TKD).

Total TKD yang terdampak jalan tol Solo-Jogja di Manjungan mencapai enam bidang. “Semoga pandemi Covid-19 juga segera berakhir. Sehingga proyek jalan tol Solo-Jogja berjalan lancar. Umbul Susuhan juga bisa semakin ramai,” katanya.

Baca Juga: Desain Unik Tol Solo-Jogja di Klaten: Rest Area Terbelah – Jalan Melayang

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com, luas tanah di Klaten yang terdampak jalan tol Solo-Jogja berkisar 4.071 bidang atau 3.728.114 meter persegi. Luas tersebut tersebar di 50 desa di 11 kecamatan. Masing-masing kecamatan yang akan dilintasi jalan tol, seperti Polanharjo, Delanggu, Ceper, Karanganom, Ngawen, Karangnongko, Klaten Utara, Kebonarum, Jogonalan, Manisrenggo, dan Prambanan.

Kepastian rest area di Manjungan, Kecamatan Ngawen bakal terbelah jalan kabupaten hasil rapat koordinasi (rakor) pemaparan final pekerjaan konstruksi jalan tol Solo-Jogja antara Pemkab Klaten dengan PT JogjaSolo Marga Makmur (JMM) selaku pengembang jalan tol Solo-Jogja di ruang B2 kompleks Setda Klaten, Kamis (2/9/2021).

Hadir dalam rakor tersebut, jajaran Pemkab Klaten yang dikomandoi Bupati Klaten, Sri Mulyani dan Pristi Wahyono selaku direktur teknik PT JMM. “Jadi, rest area di sana nanti [Manjungan] akan terbelah. Ini justru akan menjadi ciri khas Klaten. Jadi inovasi dari pengembang juga,” kata Sri Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya