SOLOPOS.COM - Menara Eiffel (nped.com)

Solopos.com, SOLO —  Paris khususnya Menara Eiffel menjadi salah satu destinasi utama liburan romantis bagi wisatawan yang datang ke Prancis.

Sebagai salah satu ikon di Paris, Menara Eiffel semula sempat mendapat penolakan ketika awal pembangunannya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menara ini dibangun oleh pengusaha yang bernama Alexandre-Gustave Eiffel, dua insinyur yang bernama Maurice Koechlin dan Émile Nouguier serta satu arsitek Stephen Sauvestre. Bangunan ini dibangun untuk tujuan Exposition Universelle atau Pameran Dunia 1889 memperingati 100 tahun revolusi Perancis.

Pada Juni 1884 Emile Nouguier dan Maurice Koechlin memiliki sebuah ide untuk mendirikan sebuah menara yang sangat tinggi, menara ini akan dirancang dengan empat balok besi yang terpisah di bawahnya, lalu disatukan di bagian atas dan bergabung satu sama lain dengan lebih banyak logam secara berkala. Ketinggian menara ini mencapai 300 meter lebih dan langsung mendapatkan hak paten untuk karya tersebut.

Baca Juga: Kisah Pendaki Prancis Dapat Harta Rp2,4 Miliar dari Kecelakaan Pesawat

Untuk memperindah penampilan menara, kedua insinyur tersebut memerintahkan Stephen Sauvestre sebagai arsitek untuk menambahkan hiasan agar menara lebih mudah diterima.

Sauvestre mengusulkan adanya alas batu untuk menghiasi kaki menara, lengkungan monumental untuk menghubungkan kolom dan tingkat pertama, aula besar berdinding kaca yang ada di setiap tingkatan, desain berbentuk bola lampu untuk bagian atas dan berbagai fitur ornamen lainnya untuk menghiasi seluruh struktur.

Hingga akhirnya proyek ini lebih disederhanakan tetapi ornamen-ornamen tertentu disederhanakan, seperti lengkungan besar yang berada di pangkal bawah menara dipertahankan untuk memberikan penampilan yang khas.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini : 18 Desember 1916, Prancis Menangi Pertempuran Verdun

Konstruksi perakitan penyangga Eiffel dimulai pada 1 Juni 1887 dan selesai dalam 22 bulan kemudian. Semua elemen disiapkan di pabrik Eiffel terletak di Levallois-Perret yang berada di pinggiran Paris. Hingga desain akhir disepakati, dibutuhkan lebih dari 18.000 keping besi tempa dan 2,5 juta paku keling.

Beberapa ratus pekerja menghabiskan waktu dua tahun dalam merakit kerangka menara, yang diresmikan pada Maret 1889 berdiri setinggi 1000 kaki dan ditetapkan sebagai bangunan tertinggi di dunia kala itu sebelum dibangunnya gedung Chrysler di New York sebagai pemegang rekor berikutnya.

“Awan tebal dan asap batu bara menyergap tenggorokan, dan kami dibuat tuli oleh hiruk pikuk logam yang berteriak di bawah palu. Di sana mereka masih mengerjakan baut: pekerja dengan gada besi mereka, bertengger di langkan hanya beberapa sentimeter, bergantian memukul baut [ini sebenarnya adalah paku keling]. Orang bisa mengambilnya untuk pandai besi dengan puas memukuli ritme pada landasan di beberapa bengkel desa, kecuali bahwa pandai besi ini tidak mencolok ke atas dan ke bawah secara vertikal, tetapi secara horizontal, dan seiring setiap pukulan datang hujan bunga api, sosok-sosok hitam ini, tampak lebih besar dari kehidupan dengan latar belakang langit terbuka, tampak seolah-olah sedang menuai sambaran petir di awan,”ungkap jurnalis, Emile Goudeau yang menggambarkan lokasi konstruksi awal pada 1889 dikutip dari toureiffel.paris.

Baca Juga: Heboh! Varian Baru Covid-19 IHU Ditemukan di Prancis, Berbahayakah?

Sayangnya pembangunan ini tidak mendapatkan antusiasme tinggi dari masyarakat kala itu, banyak orang yang skeptis mengenai struktur besi besar itu akan menjadi sebuah menara yang ikonik.

Bahkan sebelum akhir pembangunan, menara ini sudah mendapatkan banyak kritik dari seniman dan sastrawan besar di Perancis. Berbagai pamflet dan artikel banyak diterbitkan sepanjang tahun 1886, salah satunya adalah le 14 février 1887, la protestation des Artistes (pada 14 Februari 1887, protes dari para seniman).

Protes ini diterbitkan di surat kabar Le Temps, ditujukan untuk direktur karya Pameran Dunia, Monsieur Alphard serta ditandatangani oleh beberapa nama besar dalam seni dan sastra seperti: Charles Gounod, Guy de Maupassant, Alexandre Dumas Junior, François Coppée, Leconte de Lisle, Sully Prudhomme, William Bouguereau, Ernest Meissonier, Victorien Sardou, Charles Garnier dan lain-lain.

Setelah menara selesai, kesuksesan populer datang dari menara ini dan menerima lebih dari 2 juta pengunjung selama Pameran Dunia tahun 1889.

Kepopuleran menara ini bertahan sampai sekarang dan telah menarik berjuta-juta pengunjung setiap tahunnya bukan hanya itu menara ini telah lama menjadi ikon utama Paris dan salah satu monumen paling terkenal di dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya