SOLOPOS.COM - Kondisi salah satu jalan yang penuh debu menuju Desa Durenan, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun, Jatim, Kamis (23/9/2016). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Madiunpos.com)

Solopos.com, MADIUN -- Desa Durenan, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun menjuarai Lomba Destana Kategori Pratama tingkat Jawa Timur 2020. Desa ini berhasil menerapkan empat aspek dalam penilaian desa tanggap bencana (destana).

Penghargaan tersebut diterima Bupati Madiun, Ahmad Dawami, dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, saat peringatan Hari Jadi ke-75 Provinsi Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (12/10/2020).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Desa Durenan, Kecamatan Gemarang menerima penghargaan anugerah desa dan kelurahan terbaik kategori pratama dalam lomba desa kelurahan Destana Provinsi Jatim 2020. Artinya Desa Durenan memiliki kemampuan early warning system untuk mendeteksi dini bencana. Memahami gejala bencana dan memiliki kemampuan untuk menghadapi bencana secara mandiri," jelas Bupati.

Pengemudi Mobil Terjebak di Perlintasan KA Madiun, Untung Ada Petugas yang Menyelamatkan

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan penghargaan kepada Bupati Madiun Ahmad Dawami atas prestasi Desa Durenan di Kabupaten Madiun yang ditetapkan sebagai juara pertama Lomba Destana Jatim 2020, Senin (12/10/2020). (Istimewa/Pemkab Madiun)

Bupati yang akrab disapa Kaji Mbing ini menyampaikan masyarakat Desa Bringinan ini juga mampu mengorganisasi masyarakat dalam penanganan bencana. Dalam hal ini warga desa mampu menangani bencana secara mandiri baik saat terjadi hingga setelahnya.

4 Indikator Destana

Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Madiun, Muhamad Zahrowi, mengatakan Desa Durenan dianggap telah memenuhi empat indikator penilaian destana. Yaitu kesehatan, kesiapsiagaan pemerintah desa dan masyarakat dalam menghadapi bencana, penganggaran kegiatan penanggulangan bencana, dan risiko bencana.

Rowi menuturkan Durenan memang menjadi salah satu desa rawan bencana di Kabupaten Madiun. Lantaran berada di lereng Gunung Wilis, tanah longsr kerap menerjang Desa Durenan.

Perempuan Madiun Ketahuan Positif Covid-19 Sebelum Menjalani Operasi

Jaringan telekomunikasi di desa ini sulit dijangkau lantaua lokasi Durenan yang berada di dataran tinggi. Untuk menyiasatinya, warga menggunakan handy talky (HT) untuk komunikasi penanganan bencana. Bahkan di desa ini ada sekitar 80 HT yang dimiliki sukarelawan Destana.

"Desa memang membeli HT untuk mempermudah komunikasi antar sukarelawan. Karena di sana memang sulit mencari sinyal. Itu menjadi salah satu penilaian. Itu bentuk kesiapsiagaan warga dalam menghadapi bencana," jelas Rowi.

Mampu Cegah Covid-19 Juga

Bukan hanya dalam penanganan bencana alam saja, lanjut dia, Desa Durenan juga dianggap berhasil dalam menangani bencana non-alam seperti pandemi Covid-19. Terbukti di desa ini penularan Covid-19 minim.

Keren! Pendekar PSHT Cantik Asal Madiun Ini Punya Segudang Prestasi

"Kalau ada paket dari luar datang itu ditaruh di kantor desa. Kemudian disemprot menggunakan disinfektan. Sehingga paketan yang terkirim ini steril dari virus. Jadi, pemerintah desa ini tidak hanya menutup, tetapi juga memberikan solusi," jelas Rowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya