SOLOPOS.COM - Suasana di Objek Wisata Gunung Kemukus, Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, Sabtu (12/2/2022). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SRAGEN — Kabupaten Sragen yang akan merayakan hari jadinya yang ke-276 pada 27 Mei 2022 memiliki sejumlah hal yang membuatnya istimewa. Lokasinya yang secara geografis berada di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur menjadi salah satu keistimewaan Kabupaten Sragen.

Luas wilayah Kabupaten Sragen adalah 941,55 km persegi yang terbagi dalam 20 kecamatan, 12 kelurahan dan 196 desa. Wilayah Kabupaten Sragen berada di dataran dengan ketinggian rata rata 109 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sragen memiliki sebutan lain yakni Bumi Sukowati. Nama Sukowati ini telah digunakan sejak masa kekuasaan Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Sebelum bernama Sragen, kabupaten ini memiliki nama Kabupaten Pulisi Sragen pada 1869, sebelum menjadi Kabupaten Pangreh Praja pada 1918. Baru pada masa kemerdekaan Republik Indonesia, nama Kabupaten Pangeh Praja diubah menjadi Kabupaten Sragen.

Seperti kabupaten lain di kawasan Soloraya, Sragen memiliki beberapa hal yang membuatnya istimewa. Berikut ini hal-hal yang menjadi keistimewaan Kabupaten Sragen.

1. Sangiran

Situs Sangiran merupakan salah satu situs Manusia Purba yang terbesar dan terpenting di dunia. Memang, tidak sepenuhnya situs Sangiran berada di wilayah Kabupaten Sragen, karena ada sebagian kecil yang masuk wilayah Kabupaten Karanganyar. Meski demikian, bila kita menyebut Sangiran, pikiran orang akan langsung tertuju ke Kabupaten Sragen ketimbang Kabupaten Karanganyar.

Situs kemendikbud.go.id menyebut di situs Sangiran ditemukan sebanyak sekitar 100 fosil manusia purba (Homo erectus) atau 50% lebih temuan fosil Homo erectus di dunia. Dan, lebih dari 60% yang ditemukan di Indonesia.

Baca Juga: Wow, Kunjungan Wisatawan New Kemukus Kalahkan Sangiran

Oleh karena kandungannya yang mempunyai nilai tinggi pada kesejarahan dan ilmu pengetahuan, maka Situs Sangiran telah ditetapkan sebagai daerah Cagar Budaya. Selain itu, UNESCO telah menetapkan Sangiran sebagai Warisan Budaya Dunia (World Culture Heritage).

Di situs ini terdapat Museum Manusia Purba Sangiran. Ini menjadi destinasi wisata di Sragen yang paling terkenal yang terletak di Kubah Sangiran. Museum ini menjadi gambaran kehidupan manusia masa lampau karena merupakan museum purbakala paling lengkap di dunia. UNESCO bahkan sudah mengakui kalau Situs Purbakala Sangiran masuk dalam Situs Warisan Budaya Dunia.

Dibangun pada 1980, museum ini menempati areal seluas 16.675 meter persegi. Bangunan bergaya Joglo itu terdiri atas ruang pameran, yaitu ruang utama tempat koleksi dipamerkan.

Ada juga ruang laboratorium yaitu tempat dilakukannya proses konservasi terhadap fosil-fosil yang ditemukan di kawasan Sangiran. Kawasan itu merupakan tempat ditemukannya fosil manusia purba dan binatang purba, yang sebagian disimpan di Museum Fosil Sangiran.

Baca Juga: Situs Sangiran, Surganya Peneliti Fosil Manusia Purba

2. Lumbung Pangan Nasional

Sektor Pertanian masih menjadi salah satu andalan Kabupaten Sragen. Sragen pun telah dikenal sebagai lumbung beras nasional dan pemasok utama kebutuhan pangan rakyat negeri ini.

Sragen memiliki lahan persawahan seluas 40.129 hektare dan lahan kering 54.026 hektare. Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, mengklaim wilayahnya menjadi lumbung pangan terbesar kedua di Jawa Tengah setelah Cilacap. Di tingkat nasional, Sragen disebut menjadi lumbung pangan terbesar urutan kesembilan di Indonesia.

Dari jumlah penduduk Sragen yang sebanyak 975.951 versi BPS, 55% di antaranya bermatapencaharian sebagai petani. Sisanya, 15% pegawai atau pengusaha, dan 30% lain-lain.

3. Gunung Kemukus

Keistimewaan Kabupaten Sragen berikutnya adalah punya Gunung Kemukus. Gunung Kemukus bukanlah gunung seperti Lawu, Merbabu atau semacamnya. Gunung Kemukus adalah nama objek wisata religi yang dulu citranya sangat buruk.

Destinasi wisata yang kini jadi andalan Kabupaten Sragen itu dulu dikenal sebagai lokasi esek-esek dan tempat orang mencari rezeki dengan cara menyimpang. Namun setelah direvitalisasi dan dibangun ulang dengan dana yang tak sedikit pada akhir 2021 lalu, Gunung Kemukus kini menjelma menjadi destinasi wisata keluarga yang cantik.

Baca Juga: Rekor! Wisatawan The New Kemukus Sragen Tembus 3.609 Orang

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, ikut berkomentar mengenai perubahan citra objek wisata Gunung Kemukus, Kecamatan Sumberlawang, Sragen.

Hal itu disampaikan Sandi setelah mengunggah konten pada akun Instagramnya berupa berita Solopos.com berjudul Gunung Kemukus Pecah Rekor, Didatangi 12 Bus Pariwisata dan 550 Santri, Senin (24/1/2022) siang.

Gunung Kemukus kini berhasil ‘disulap’ menjadi destinasi wisata religi yang ciamik dan estetik, menggeliatkan usaha UMKM, BANGKITKAN EKONOMI, serta LAPANGAN KERJA masyarakat sekitar, ” kata Sandi melalui caption-nya.

Insyaallah, persepsi gunung kemukus yang tadinya negatif bisa menjadi positif. Tidak ada lagi yang mencari pesugihan dengan cara cara yang bertolak belakang dengan ajaran agama, tetapi sugih karena usaha usaha masyarakat meningkat,” lanjutnya.

Sebagai informasi, Gunung Kemukus telah direvitalisasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui PT Aset Prima Tama. Nilai pagu paket sebanyak Rp62.818.000.000.

4. Soto Girin

Hal berikutnya yang membuat Sragen istimewa adalah sederet kuliner lezat yang legendaris yang dimilikinya. Salah satunya Soto Girin. Tidak diragukan lagi, soto ini merupakan salah satu kuliner legendaris di Sragen.



Soto Girin adalah salah satu kuliner legendaris di Sragen yang berdiri sejak 1953. Soto ini menjadi representasi soto khas Sragen. Bila kuah Soto Boyolali dan Soto Solo cenderung berwarna bening, kuah Soto Girin berwarna keruh atau buthek karena kaya akan rempah-rempahnya.

Baca Juga: Kisah Sukses Wagirin, Perintis Soto Girin Sragen yang Populer Hingga 3 Generasi

Soto yang satu ini terasa sangat istimewa karena dimasak di atas kuali tanah liat yang perapiannya memakai kayu bakar. Rasa kuah kaldu soto yang gurih ini dijamin membuat Anda ketagihan. Seporsi Soto Girin berisi nasi, potongan daging sapi, kecambah, bawang goreng, serta irisan seledri.

Demikian beberapa hal yang menjadi keistimewaan Kabupaten Sragen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya