Jadi Bahan Film Kritikan, Begini Kondisi Jalan Rusak di Deles Klaten

Kerusakan jalan yang sudah terjadi 11 tahun tersebut hingga kini belum juga diperbaiki

Kamis, 25 November 2021 - 11:44 WIB

Penulis : Taufiq Sidik Prakoso
Editor : Burhan Aris Nugraha

Jadi Bahan Film Kritikan, Begini Kondisi Jalan Rusak di Deles Klaten

SOLOPOS.COM - Kondisi jalur evakuasi di Deles Indah yang rusak parah menjadi bahan pembuatan film pendek sekaligus kritikan oleh muda-mudi setempat. (Istimewa/Sukiman)

Solopos.com, KLATEN – Kondisi jalur evakuasi di Deles Indah yang rusak parah menjadi bahan pembuatan film pendek sekaligus kritikan oleh muda-mudi setempat. Film itu menggambarkan susahnya warga melintasi ruas jalan rusak dan kerap terjatuh di ruas jalan Deles Indah yang tak jauh dari Pesanggrahan Paku Buwono X.

PromosiOrang Solo Suka Belanja Gadget di Tokopedia, Seller Untung 2 Kali Lipat

Kondisi ruas jalan rusak di wilayah Deles Indah, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Rabu (24/11/2021). (Istimewa/Sukiman)

Jalan tersebut sebelumnya menjadi jalur utama warga. Selain menjadi jalur evakuasi dari ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi, jalan tersebut menjadi akses warga untuk mencari rumput, ke pasar, sekolah, serta menjadi jalur wisatawan.

Jalan beraspal selama beberapa tahun terakhir hanya menyisakan batu dan pasir. Kerusakan jalan yang sudah terjadi 11 tahun tersebut hingga kini belum juga diperbaiki.

Truk melintasi jalur evakuasi yang rusak parah di Deles, Klaten. (Istimewa/Sukiman)

Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini". Klik link https://t.me/soloposdotcom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Kata Kunci : Jalur Evakuasi Merapi Deles Indah Berita Foto Berita Klaten Jalan Rusak Deles Klaten Kerusakan Jalan Deles

Berita Terkait

Indeks Berita

Sasar Ultra Mikro dan Kelompok Rentan, UMi Salurkan Rp18 Triliun

Bisnis

Berita Terpopular

Indeks Berita

Pesisir Pekalongan Diterjang Gelombang Tinggi, Warga Diimbau Waspada

Mengenal Cita Rasa, Jenis, dan Tradisi Menyeduh Teh

Mengenal Tujuh Seni Menyeduh Teh Ala Master Teh Asal Sragen

Menyeruput Teh Gambyong, Teh Bercita Rasa Kopi Khas Kemuning

Kisah Wanita-Wanita Pemetik Daun Teh Kemuning, Upahnya Rp700 Per Kg

Sejarah Pabrik Teh Kemuning, Awalnya Didirikan 2 Warga Belanda

Beda Cara Pengolahan, Beda Jenis Teh yang Dihasilkan

Mbok Karti, Pelopor Penjual Teh Tradisional di Kemuning Ngasgoyoso

Alasan di Balik Kafe Kopi Lebih Ngetren Ketimbang Kafe Teh

Berita Lainnya

Indeks Berita

Promo & Events

"Surat suara pemilihan anggota DPD pada Pemilu 2029. Nomor urut calon anggota DPD dimulai dari 21. (Antaranews.com)"

+ PLUS Penomoran Setelah Partai Politik Menjadikan DPD Merasa Dibedakan

"MACAN JAWA -- Seekor macan tutul Jawa yang pernah tertangkap kamera fotografer di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Macan tutul seperti ini yang diperkirakan keluar hutan di kawasan Jatiyoso, Karanganyar, dan menerkam ternak penduduk lantaran terusik. (matanesiamagazine.com)"

+ PLUS Gunung Lawu Habitat Macan Tutul Jawa dan Peluang Jadi Taman Nasional

$"Relawan melintas saat Gunung Semeru mengeluarkan awan panas guguran melalui bukaan aliran lava baru di Desa Supiturang, Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (21\/12\/2021). Pusat Riset Aplikasi Penginderaan Jauh Lapan - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mencatat Gunung Semeru mengalami perubahan bentuk di wilayah kawah hingga lereng bagian tenggara akibat aktivitas vulkanik berupa luncuran awan panas guguran. ANTARA FOTO\/Ari Bowo Sucipto\/rwa."$

+ PLUS Tantu Panggelaran, Asal Muasal Pulau Jawa dan Paku Gunung Semeru

"Perangkat Cable Based Tsunameter (CBT ) (bppt.go.id)"

+ PLUS Berbasis Teknologi, InaCBT Dorong Indonesia Mandiri Tangani Tsunami

$"Air laut melimpas ke daratan di pesisir Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (23\/5\/2022). (Antaranews.com)"$

+ PLUS Malih Dadi Segara dan Bencana yang Diundang

$"Foto udara sejumlah warga yang didominasi pekerja menembus banjir limpasan air laut ke daratan atau rob yang merendam kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, Senin (23\/5\/2022). Banjir rob dengan ketinggian bervariasi hingga mencapai 1,5 meter itu disebabkan oleh tingginya pasang air laut serta adanya tanggul yang jebol di kawasan tersebut, sementara itu personel dari Basarnas, TNI-Polri dan relawan diterjunkan untuk membantu evakuasi para pekerja maupun warga. ANTARA FOTO\/Aji Styawan\/rwa."$