SOLOPOS.COM - Jackie Chan (Thestar.com)

Solopos.com, JAKARTA — Raksasa properti China Evergrande Group dibebani dengan utang sebesar US$300 miliar dan melewatkan pembayaran bunga sebesar US$83,5 juta pada sekitar US$2 miliar obligasi luar negeri pekan lalu.

Saat raksasa real estate China itu menghadapi krisis, beberapa netizen justru menghubungkan dengan “kutukan Jackie Chan”. Hal itu karena perusahaan tersebut menampilkan yang mereka sebut “Pangeran Badut Kung Fu” sebagai brand ambassador.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Saat dunia menyaksikan apakah perusahaan besar tersebut akan bangkrut, aktivis hak asasi manusia Jennifer Zeng pad Minggu (26/9/2022) menunjukkan konglomerat tersebut mengalami kerugian beruntun sejak memilih Jackie Chan untuk mendukung salah satu produk dari mereka.

Pada awal 2010, Chan telah diejek oleh konsumen China karena antrean panjang perusahaan yang gulung tikar atau mengalami penurunan laba setelah mempekerjakannya untuk mempromosikan produk mereka.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Outlet Galeri 24 Kini Sudah Ada Ratusan, Cek Daftarnya di Sini!

Produk Air Mineral

Contoh perusahaan yang mendapat pukulan besar setelah mempekerjakan Chan salah satunya Gree Electric, perusahaan makanan Synear. Sementara perusahaan yang mengalami kenaikan di antaranya California Fitness, Fen Huang Cola, dan Aiduo VCD.

Pada 2013, Evergrande meluncurkan Evergrande Spring, yang disebut-sebut sebagai produk air mineral kelas atas yang diklaim diekstraksi dari air mineral alami Gunung Changbai.

Perusahaan kemudian mempekerjakan Chan sebagai brand ambassador resminya dan bahkan memiliki rencana untuk mendaftarkan perusahaan tersebut di pasar saham. Ketika produk itu kali pertama memasuki pasar dijual 5 yuan Tiongkok, jauh lebih tinggi dari saingannya yang sudah mapan, Nongfu Spring, yang dijual seharga satu yuan.

Namun, ketika desas-desus menyebar bahwa air itu sebenarnya berasal dari sumber yang sama dengan saingannya yang lebih murah, minat konsumen terhadap produk tersebut menyusut.

Baca Juga: Malaysia akan Batasi Pekerja Asing, Ini Alasannya

Melansir Bisnis dari Taiwan News, Senin (27/9/2021) meskipun akhirnya mereka menurunkan harga menjadi satu yuan, perusahaan air minum dalam kemasan tersebut merugi 4 miliar yuan dari 2013 hingga 2015.

Kemudian terjadi kerugian tambahan senilai 1,8 miliar yuan pada 2016, mendorong Evergrande untuk memotong kerugiannya dan membuang bisnisnya.

Sebuah artikel yang diposting di Tencent QQ pada 2020 mengutip banyak netizen Tiongkok yang berspekulasi bahwa kematian bisnis air minum kemasan tersebut ada hubungannya dengan Chan.

Mereka menganggap bahwa Chan berada di daftar hitam perusahaan karena banyak kegagalan dukungannya. Namun, artikel tersebut menunjukkan bahwa selebritas lain juga telah mendukung Evergrande Spring, termasuk Fan Bingbing, dan titik harga awal yang tinggi itulah yang membuat konsumen berpaling.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya