SOLOPOS.COM - Jl. Adisucipto di Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar akan jadi area car free day (CFD). (Solopos.com/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, KARANGANYAR — Car Free Day (CFD) di Jl. Adi Sucipto, tepatnya wilayah Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah yang rencananya dimulai 25 September 2022 tinggal menghitung hari. Namun, kegiatan yang rencananya diselenggarakan setiap pekan ini masih menghadapi beberapa kendala.

Kendala tersebut antara lain perizinan penutupan Jl. Adi Sucipto. Jalan tersebut berstatus jalan nasional. Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber, Pemerintah Kecamatan Colomadu selaku penyelenggara CFD dan Pemkab Karanganyar selaku pendukung belum mengantongi izin penutupan jalan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Padahal, perizinan tersebut cukup mendasar sebagai legalitas penutupan jalur yang mengarah ke bandara Adi Soemarmo Solo di Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Jl. Adi Sucipto juga merupakan salah satu pintu masuk Kota Solo di sisi barat.

Selain itu, pengalihan arus juga menjadi kekhawatiran banyak pihak mengingat jalan alternatif di sekitarnya dinilai kurang sepadan dengan Jl. Adi Sucipto. Banyak pihak khawatir akan terjadi penumpukan arus lalu lintas di jalan-jalan lain yang menjadi alternatif.

Kendala lain adalah jumlah pedagang kaki lima (PKL) atau pelaku UMKM yang ingin berpartisipasi dalam acara tersebut. Pemerintah selaku penyelenggara khawatir akan ada PKL atau pelaku UMKM tidak kebagian tempat. Hingga Jumat (9/9/2022), jumlah PKL atau pelaku UMKM yang terdata pada Google Form mencapai 2.000 orang.

Baca Juga : 1.300 PKL akan Ramaikan CFD Colomadu Karanganyar

Kendala berikutnya belum ada koordinasi formal dengan tiga daerah yang berbatasan dengan Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar terkait penyelenggaraan CFD di Jl. Adi Sucipto. Tiga daerah yang dimaksud yakni Kota Solo, Kabupaten Sukoharjo, dan Kabupaten Boyolali.

Bagaimana pun, ketiga daerah itu akan terdampak kegiatan bebas kendaraan bermotor, baik dari segi akses, penempatan personel, serta penempatan rambu-rambu/papan pengumuman di batas wilayah.

Minta Dukungan Bupati

Menanggapi berbagai kendala itu, ketua panitia CFD Colomadu, Dwi Adi Susilo, mengatakan pihaknya optimistis permasalahan perizinan penutupan jalan segera teratasi dengan dukungan Bupati Karanganyar.

“Secara resmi memang belum ada izin penutupan jalan untuk CFD. Makanya pekan depan kami akan sowan ke Bupati untuk meminta dukungan dalam permohonan izin penutupan jalan. Kami optimistis karena semangat kami mengadakan CFD adalah go green. Cukup tiga jam saja sejak pukul 06.00 WIB-09.00 WIB Jl Adi Sucipto wilayah Colomadu bebas asap kendaraan,” ujarnya, Sabtu (10/9/2022).

Selain itu, CFD adalah kehendak masyarakat yang menginginkan kegiatan positif yang menyehatkan dan membangkitkan perekonomian setempat. Dia mengklaim keinginan masyarakat sangat kuat, terbukti dengan jumlah PKL atau pelaku UMKM yang berminat membuka usaha di area CFD.

Baca Juga : Fix! Car Free Day Colomadu Karanganyar akan Dimulai 25 September 2022 

“Benar. Sampai Jumat sudah ada 2.000 PKL/UKMK yang mendaftar. Ini bukan angka perkiraan. Ini nyata karena mereka mendaftar lewat Google Form yang kami sediakan. Ini pun terpaksa kami tutup untuk mengantisipasi overload dan memudahkan dalam penataan,” imbuhnya.

Sebagai informasi, area CFD di kawasan Jl. Adi Sucipto Colomadu Karanganyar akan membentang sepanjang 3,4 kilometer dari barat ke timur sejak simpang empat Colomadu hingga simpang tiga The Alana Hotel and Convention Center. Masing-masing PKL akan mendapat plot lokasi untuk berjualan selebar 3 meter.

Jika area total lahan yang dipakai untuk CFD sepanjang 3 km (terpotong persimpangan jalan dan lain-lain) maka 2.000 PKL/UMKM ini sudah memenuhi sisi utara maupun selatan Jl. Adi Sucipto.

Disinggung mengenai koordinasi formal dengan daerah lain yang terdampak CFD, Adi mengatakan segera melakukannya. “Kami segera berkoordinasi internal di Pemkab Karanganyar untuk segera berkoordinasi dengan Solo, Boyolali, maupun Sukoharjo,” tuturnya.

4 Zona CFD

Dia menuturkan rencana pengalihan arus lalu lintas dari barat akan dialihkan sejak dari simpang empat Colomadu ke Jl. Adi Sumarmo ke arah selatan maupun utara. Kemudian, kendaraan dari arah timur dialihkan sejak dari The Alana Hotel and Convention Center ke utara via Jl. Danliris.

Baca Juga : Pengelola Hotel di Colomadu Dukung Penuh Realiasasi CFD di Jl. Adisucipto

Untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas daerah lain atau untuk memberikan akses kepada masyarakat saat CFD nanti kendaraan bermotor masih bisa menyeberang atau memotong area CFD.

“CFD kami bagi menjadi 4 zona . Zona I simpang empat Colomadu sampai Pusat Pengembangan dan Pelatihan Rehabilitasi Bersumber Daya Masyarakat [PPRBM], zona II PPRBM sampai International Hotel Management School [IHS], zona III IHS sampai Lorin Solo Hotel, dan zona IV Lorin sampai The Alana Hotel and Convention Center. Tidak ada perbedaan kegiatan maupun peserta di zona-zona itu. Setiap batas zona itu ada jalan, kendaraan bisa menyeberang di situ dengan pengamanan petugas Supeltas yang akan ditempatkan di sana,” jelasnya.

Sebelumnya, pada Jumat (9/9/2022) Bupati Karanganyar, Juliyatmono, memastikan CFD Colomadu akan dimulai 25 September 2022. Menurutnya, CFD adalah event yang ditunggu-tunggu masyarakat Colomadu.

Bahkan, dia mengklaim masyarakat dari luar Colomadu juga ikut menanti kegiatan sehari bebas kendaraan bermotor tersebut. ”Saya yang bertanggung jawab atas event ini supaya ekonomi tumbuh dan bangkit,” ungkapnya.

Kalangan pelaku bisnis perhotelan kawasan Colomadu juga telah lama menanti-nanti CFD di  Jl. Adi Sucipto. Kehadiran CFD dianggap akan memberikan dampak positif atas prospek bisnis.

Baca Juga : Tiga Daerah Bakal Kena Dampak CFD Colomadu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya