SOLOPOS.COM - Dua Keping DVD tentang komunis yang diterima oleh perangkat desa di Kecamatan Ponjong. foto diambil beberapa waktu lalu. (IST)

Isu PKI bangkit kembali menyeruak

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Masyarakat diminta tenang dan tidak mudah terprovokasi terhadap isu yang berkembang. Hal ini disampaikan oleh Komandan Kodim 0730/GK Letnan Kolonel Muhammad Taufik Hanif saat dimintai tanggapan tentang beredarnya DVD diduga tentang ajaran komunis di Ponjong.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga : ISU PKI BANGKIT : Warga Diminta untuk Tetap Waspada

Komandan Kodim 0730/GK Letnan Kolonel Muhammad Taufik Hanif  mengungkapkan, penyebaran video itu tidak hanya terjadi di Gunungkidul. Sebab daerah lain seperti Kulonprogo juga mendapatkan kiriman yang sama.

“Untuk pengungkapan sendiri, kami akan bekerjasama dengan jajaran Polres Gunungkidul,” katanya lagi.

Sebelumnya diberitakan, pada Senin (6/3/2017) lalu, beberapa desa di Kecamatan Ponjong mendapatkan kiriman aplop dari komunitas Falun Dafa yang beralamatkan di Sleman. Dalam paket kiriman itu terdapat satu bandel proposal izin untuk menyelenggarakan kegiatan senam kesehatan. Selain itu, di dalam amplop terdapat empat keeping DVD, dengan rincian dua kaset bermaterikan tentang kegiatan komunitas. Sedang dua kaset lainnya bermaterikan tentang sembilan komentar partai komunis.

Dua keping DVD yang berkaitan tentang komunis inilah yang membuat resah Pemerintah Desa Genjahan, Ponjong. Adanya kiriman itu, Kepala Desa Genjahan Agus Hariyanto mengaku langsung mengirimkan video tersebut ke Mapolsek Ponjong.

“Saya belum sempat lihat karena dari sampulnya sudah mencurigakan sehingga kami tidak mau ambil risiko. Untuk itu, barang tersebut langsung diserahkan ke anggota Bhabinkamtibmas yang bertugas di sini [Desa Genjahan],” kata Agus, Rabu (15/3/2017).

Ditambahkan Agus, adanya video yang mencurigakan itu maka pihak desa tidak memberikan respon terhadap proposal kegiatan yang diajukan. Di satu sisi, sambung dia, kelompok pengirim juga tidak lagi mencari kabar terkait dengan proposal yang diajukan.

“Kita tidak menerima kabar lagi. Apalagi kejadiannya juga sudah terjadi satu minggu yang lalu dan hingga sekarang [Rabu, 15/3/2017] tidak ada lagi surat atau apa yang masuk ke kami,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya