SOLOPOS.COM - Amien Rais memberi tausiah Ramadan di kampus UMS Pabelan Surakarta, Jumat (10/6/2016). (Iskandar/JIBI/Solopos)

Isu PKI bangkit beberapa waktu santer terdengar, Amien Rais memberi pesan kepada pemerintah.

Solopos.com, SUKOHARJO – Mantan Ketua MPR, Amien Rais mengingatkan, pemerintah yang berkuasa saat ini agar berhati-hati menyikapi perkembangan politik akhhir-akhir ini. Dia juga mengingatkan agar pemerintah tidak main-main dengan komunisme.

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

“Seolah-olah kita bodoh. Karena mereka bodoh memang bodoh, dimaklumi. Saya kira mereka tidak bodoh. Jadi orang yang pertama kali mengatakan bahwa negara perlu minta maaf pada Partai Komunis Indonesia [PKI], saya kira orang itu yang perlu dimintai pertanggungjawaban,” papar Amien saat dicegat wartawan di Auditorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, Jumat (10/6/2016).

Pada Jumat sore Amien bertandang ke UMS untuk menyampaikan tausiah Ramadan. Selain Amien, hadir pada acara itu adik Amien Rais yaitu Dahlan Rais, Rektor UMS, Prof. Dr. Bambang Setiaji; sejumlah dosen UMS dan sebagainya.

Menurut Amien kebangkitan PKI adalah sesuatu yang harus diwaspadai secara sungguh-sungguh. Dia menilai cara yang digunakan PKI bangkit adalah yang paling efektif yaitu dengan menghancurkan akhlak bangsa ini.

Jadi, papar dia, ada orang yang ikut-ikutan seperti menyebarluaskan LGBT, pornografi, narkoba, perjudian dan sebagainya, itu merupakan strategi kultural.

Dia menilai ada kebohongan nasional yang sistematik yang dibuat oleh beberapa tokoh. Dia mencontohkan, seperti penyataan komunisme sudah usang, tidak laku, tidak usah ditakuti lagi, sudah bangkrut dan seterusnya.

“Orang yang mengeluarkan pernyataan itu adalah orang yang tidak bertanggung jawab. Padahal komunisme sebetulnya masih segar bugar. Dan bahkan kini sedang berkuasa di berbagai negara. Karena itu, kita mesti waspada. Terutama pemerintah dan TNI harus waspada terhadap kebangkitan PKI,” tegas Amien.

Sementara itu dalam tausiahnya dia mengemukakan manfaat atau manfaat puasa Ramadan. “Puasa ini sebuah ibadah umat Islam yang oleh orang luar dianggap menyiksa diri. Karena sejak sunrise sampai sunset tidak makan dan tidak minum. Bagi orang sekuler atau nonmuslim dianggap berat.”

Tapi bagi orang Islam, puasa Ramadan dinilai sebagai ibadah yang diperintahkan Allah dan manfaatnya sangat besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya