SOLOPOS.COM - Toko gandum milik Yuli di Pasar Pengging, Boyolali, Jumat (12/8/2022). Harga gandum saat ini mulai merangkak naik hingga Rp5.000 per satu karung. (Solopos.com/Nova Malinda).

Solopos.com, BOYOLALI – Harga mi instan di pasar Boyolali masih stabil normal seperti biasa, Jumat (12/8/2022). Menyusul wacana kenaikan harga mi instan hingga 300% atau tiga kali lipat karena tersendatnya pasokan gandum akibat perang Ukraina-Rusia.

Pedagang Pasar Pengging, Atin, menjelaskan harga semua merek mi instan masih stabil seperti pada umumnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Harga mi instan merek Indomie goreng satu karton nya masih Rp108.000, untuk yang indomie rebus Rp114.000 per karton,” ucap dia.

Satu karton mi instan pada umumnya berisi 40 bungkus dengan berat masing-masing 68 gram per bungkus. Atin belum ada rencana untuk menaikkan harga, namun ketika dari sales harganya tinggi, ia juga akan menjual dengan harga yang tinggi.

“Kalo nanti naik ya kami naik, karena kalau harga gandum naik, semua jenis mi harganya akan mengikuti naik. Tidak hanya mi, ada juga yang ikut naik misal krupuk,” ucap warga Desa Kiringan, Kecamatan Boyolali itu.

Baca juga: 5 Pengusaha Mi Instan Terkaya di RI, Hartanya Capai Triliunan Rupiah

Pada Jumat (12/82022) lalu Atin mengatakan permintaan mi instan di pasaran masih stabil. Tidak ada kenaikan pembelian dari para konsumen. Rata-rata masih bisa menjual lebih dari tujuh karton dalam sehari.

Atin mengatakan harga gandum saat ini mulai merangkak naik. Harga gandum satu karung menjadi Rp265.000 per karung dari yang semula Rp260.000 per karung. Berat setiap satu karung gandum senilai 25 kilogram.

Penjual gandum di pasar pengging, Yuli, mengeluhkan harga gandum yang kian naik.

“Sudah dari Juli 2022, harga semua merek tepung naik jadi 200.000 lebih per karung. Padahal sebelumnya gandum yang paling bagus saja tidak sampai segitu harganya,” ucap Yuli kepada wartawan, Jumat (12/8/2022).

Sebelumnya, ia mengatakan satu karung gandum yang kualitas baik diangka kisaran Rp190.000, sedangkan harga gandum biasa, satu karungnya Rp140.000.

Baca juga: Mendag Pastikan Harga Mi Instan Tak Naik 3 Kali Lipat, Ini Alasannya

Akibat kenaikan itu, penjualan gandum Yuli tidak selaris biasanya. Meski jam operasional ditambah yakni dari pukul 07.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB, ia mengaku penjualan gandum tidak bisa diprediksi ketika harganya semakin naik.

Saat normal, Yuli bisa menjual lebih dari 400 karung gandum di tokonya dalam waktu sebulan. Namun, saat ini dalam sehari ia bisa tidak mendapatkan pembeli.

Menurutnya, selain pembeli gandum berkurang, jumlah volume pembelian dari para pelanggan gandum di tokonya juga turun drastis.

Yuli menambahkan mendengar wacana kebijakan soal kenaikan gandum masih akan terus bergulir. Ia mendapat kabar jika nanti harga gandum bisa mencapai Rp300.000 per karungnya. “Tidak mungkin langsung naik jadi Rp300.000 per karung, tapi dari wacana nya pertahap akan menuju ke jumlah itu,” ucapnya.

Baca juga: Disebut akan Naik 3 Kali Lipat, Harga Mi Instan Jadi Berapa?

Meski demikian, ia berharap harga gandum tidak sampai pada titik itu dan bisa berangsur normal lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya