SOLOPOS.COM - Lentog Tanjung khas Kabupaten Kudus (Sumber: Detik.com)

Solopos.com, KUDUS — Lentog tanjung adalah menu sarapan khas Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang kerap ditemukan di sentra kuliner yang berlokasi di Desa Tanjung Karang, Kecamatan Jati. Dari pusat Kota Kudus, lokasi ini berjarak 8,1 kilometer dan bisa dijangkau sekitar 20 menit dengan mengendarai sepeda motor.

Dilansir dari Detik.com, (23/10/2021), area sentra lentog tanjung cukup luas, area parkirnya juga sangat menunjang bagi pengunjung dari luar daerah. Di sentra kuliner tersebut terdapat puluhan pedagang menjajakan makanan khas desa setempat dan salah satunya lentog tanjung.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Lentog tanjung merupakan hidangan lontong atau olahan beras yang dimasak dengan dimasukkan dalam bungkus daun pisang dan kemudian dikukus, kemudian dicampur dengan sayur lodeh tahu dan gori atau nangka muda. Sedangkan nama tanjung diambil dari nama Desa Tanjung Karang yang merupakan desa cikal bakal munculnya hidangan ini.

Baca Juga: Ketupat Sumpil: Makan Kupat Pakai Siput, Mau Coba?

Makanan ini hampir sama dengan opor atau bisa dikatakan bahwa lentog tanjung ini merupakan perpaduan antara opor dan semur. Dulunya, lentog tanjung dijual dengan cara berkeliling menggunakan pikulan namun sekarang penjual lentog tanjung kebanyakan berjualan dengan cara mager di kios-kios.

Dikutip dari Wikipedia, keunikan dari lentog tanjung adalah ukuran lontongnya yang sangat besar, seukuran betis orang dewasa. Biasanya, lentog tanjung disantap sebagai menu sarapan dan disajikan dengan alas daun pisang untuk menambah orisinalitas. Saat menyantap sajian ini tidak menggunakan sendok, melainkan menggunakan suru yang terbuat dari lipatan daun pisang.

Baca Juga: Gua Kiskendo, Medan Tempur Subali & Sugriwa Ternyata Ada di Kendal

Saat menyantap lentog tanjung juga bisa menggunakan makanan pelengkap, seperti tempe bacem, telur puyuh, dan kerupuk. Meski namanya lentog tanjung, makanan ini tidak hanya dijual di Desa Tanjung, namun juga dijajakan di sembilan kecamatan lain di Kabupaten Kudus. Selain itu, walaupun dikenal sebagai menu sarapan, ada juga beberapa warung yang menjajakan makanan ini hingga siang hari.

Salah satu penjual lentog tanjung, Umi, mengatakan dalam sehari bisa menjual 50 porsi lentog tanjung. Sedangkan di hari Minggu, bisa tiga kali lipat. Harga satu porsinya juga murah, yaitu Rp6.000.

Salah satu pembeli asal Kabupaten Demak, Rifki, mengatakan lentog tanjung ini memiliki rasa istimewa, terutama pada kuah lodeh dan sayur yang disajikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya