SOLOPOS.COM - Gerai Keju Indrakila Boyolali. (Alvari Kunto Prabowo)

Solopos.com, BOYOLALI — Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah yang terletak sekitar 25 kilometer (km) sebelah barat Kota Solo ini disebut-sebut memiliki sejumlah keunggulan dan keunikan.

Kabupaten yang saat ini dipimpin pasangan Bupati dan Wakil Bupati, M. Said Hidayat dan Wahyu Irawan, juga kondang dengan sebutan Kota Susu karena salah satu sentra terbesar penghasil susu sapi segar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kabupaten Boyolali yang memiliki luas 1.015 kilometer persegi ini terdiri atas 22 kecamatan yang dibagi lagi menjadi 261 desa dan 6 kelurahan. Pusat pemerintahan Boyolali berada di Kecamatan Mojosongo.

Selain Mojosongo, kecamatan lain yang cukup strategis adalah Boyolali, Sambi, Ampel, Banyudono, Sawit, Mojosongo, Simo, Karanggede, Andong, Musuk, Cepogo, dan Selo.

Jadi, apa yang membuat Boyolali disebut-sebut sebagai daerah yang memiliki keunggulan dan keunikan di Soloraya dan Jateng?

Baca Juga : Keistimewaan Boyolali, Aneka Kuliner Lezat hingga Ikon Monumen Dunia

Dilansir dari berbagai sumber, seperti wikipedia.org dan laman resmi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali yakni boyolali.go.id, Sabtu (21/5/2022), salah satu keistimewaan Kabupaten Boyolali adalah agrowisata sapi perah di Kecamatan Cepogo.

Tak hanya Cepogo, satu lagi kecamatan yang dekat puncak Merapi dan Merbabu, yakni Kecamatan Selo terdapat Desa Wisata Samiran. Desa Wisata itu juga menjadi basis agrowisata sapi perah di Boyolali.

Susu Boyolali

Anda dapat meminum susu yang masih segar hasil perahan peternak sapi. Tak hanya susu segar, Anda bisa menikmati hasil olahan susu, seperti keju, yogurt, kerupuk susu, stik susu, dan dodol susu.

Bahkan, Boyolali mendapat julukan nieuw Zeeland van Java. Belanda menyebut nieuw Zeeland untuk New Zealand.

Boyolali disebut-sebut mirip dengan Selandia Baru yang terkenal sebagai negara produsen susu dan daging sapi. Begitu pula Boyolali yang merupakan produsen susu terbesar di Pulau Jawa.

Baca Juga : Tak Hanya Susu! Ini Keunikan Lain Boyolali, “Selandia Baru” di Pulau Jawa

Boyolali juga dikenal sebagai pusat daging sapi lokal. Kecamatan Ampel sebagai tempat pemotongan hewan dan pusat produsen berbagai macam abon sapi.

Ngomong-ngomong soal produk keju Boyolali, wikipedia.org menyebut merek “Meneer” merupakan produksi pabrik keju di Desa Samiran, PT Nedin.

Keju bikinan PT Nedin menggunakan susu asli dari sapi di Desa Samiran. Selain itu, yogurt dengan merek “Mer’s Yogurt” juga produksi Desa Samiran.

Melalui produk-produk tersebut diharapkan dapat menaikkan kembali citra Boyolali sebagai Kota Susu.

keistimewaan kabupaten boyolali
Gedung Lembu Sora Boyolali. (Solopos-dok)

Keju Lokal

Sebagaimana diberitakan Solopos.com pada April dan Desember tahun lalu, salah satu produk keju Boyolali sudah dipasarkan ke sejumlah wilayah di Indonesia, seperti Semarang, Jogja, Malang, Pontianak, dan lain-lain. Keju bernama Keju Indrakila.

Baca Juga : Jangan Sampai Terlewat, Ini Daftar Kuliner Legendaris di Boyolali

Keju bikinan salah satu pengusaha keju, Noviyanto di Jl. Profesor Soeharso No.41, Desa Kiringan, Kecamatan Boyolali, Jawa Tengah. Novi, sapaan akrabnya, memulai usaha pada 2009-an.

Kala itu, ia menjadi asisten seorang ahli produksi olahan susu dari Jerman, Benjamin Siegl. Benjamin, kata Novi kala itu, ditunjuk sebagai tenaga ahli di The Deutscher Entwicklungsdienst (DED).

Benjamin mendapat tugas membantu mencari solusi pengelolaan susu Boyolali. Sebagai daerah penghasil susu, rupanya peternak sapi Boyolali belum punya keahlian mengelola produk susu.

Disitulah, Pemkab Boyolali melalui Bappeda mengajak kerja sama DED Jerman. “Dimulai dari survei daerah mana sebagai penghasil susu terbaik. Kami melakukan pemetaan dan melaporkan hasilnya kepada Bupati Boyolali,” papar Novi, kepada Solopos.com, Rabu (15/12/2021).

Benjamin Siegl dan Noviyanto mencoba mengolah susu menjadi keju sebagai produk turunan. Ini juga menjadi solusi produk susu sapi di Boyolali melimpah tetapi belum dapat dimanfaarkan maksimal.

Baca Juga : Buah Kesemek Khas Selo Boyolali, Direndam 6 Hari Baru Bisa Dikonsumsi



Selain itu berdasarkan survei, keju menjadi salah satu bahan makanan yang banyak dimanfaatkan pengusaha kuliner.

Tahan Lama

Setelah melalui beragam proses, produk keju asli Boyolali pun lahir dan siap dipasarkan. Sasaran awal pemasaran adalah kafe-kafe di Solo dengan tamu-tamu kalangan ekspatriat.

Benjamin pula yang mengenalkan Noviyanto kepada warga asing sebagai pelanggan produk keju. Novi meneruskan usaha dan mendirikan Pabrik Keju Indrakila. Benjamin Siegl kembali ke Jerman pada 2010.

Pada awal produksi, Noviyanto mengolah 20-an liter susu dari peternak sapi Boyolali. Angka itu terus berkembang hingga puncaknya Keju Indrakila mampu mengolah 3.000 liter susu dalam sekali produksi.

“Jumlah puncak biasanya tercapai saat musim liburan dimana kebutuhan keju meningkat untuk kebutuhan konsumsi,” ujarnya.

Baca Juga : Kenalkan Keju Boyobert, Keju Jamur Asli Boyolali

Novi terus memutar cara untuk memasarkan keju Boyolali ke restoran atau hotel. Jogja dan Bali menjadi daerah yang banyak memesan aneka produk Keju Indrakila.

Sejumlah jenis keju produksi Indrakila adalah mozzarella, feta, feta black pepper, feta olive oil, mountain, mountain chili, dan boyobert. Boyobert, lanjut Novi, adalah keju lokal Boyolali yang terinspirasi dari keju asal Prancis, camembert.

Sebagai produsen lokal, Novi eksis memanfaatkan bahan baku susu sapi dari peternak Boyolali. Kelebihan keju lokal Indrakila adalah rasa lebih segar dan lebih tahan lama bila disimpan di lemari es.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya