SOLOPOS.COM - Pasar Sumberlawang Sragen. (Solopos/Moh Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN – Sebanyak 27 pedagang dan satu juru parkir dari tiga pasar tradisional di Kabupaten Sragen tidak bisa berjualan lantaran harus menjalani isolasi mandiri di rumah untuk menunggu hasil swab test Covid-19 dan isolasi mandiri di Technopark Sragen karena asimptomatik.

Sebanyak 24 orang menjalani isolasi mandiri di rumah menunggu hasil swab test, sementara 3 lainnya yang asimtomatik diisolasi di Technopark.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kabid Penataan Pasar Disperindag Sragen, Tommy Isharyanto, menyampaikan 27 pedagang itu tersebar di  tiga pasar.  Sebanyak 13 orang di Pasar Sumberlawang, 13 di Pasar Gemolong, dan dan satu pedagang serta juru parkir di Pasar Bunder Sragen.

Dia menerangkan dari 13 pedagang di Pasar Gemolong, ada tiga orang di antaranya menjalani isolasi mandiri di Technopark Sragen karena terkonfirmasi positif Covid-19.

Ekspedisi Mudik 2024

“Isolasi mandiri itu biasanya dilakukan selama 2-3 pekan,” ujarnya.

Dukun Cabuli Pasien di Bondowoso, Masukkan Telur ke Kemaluan untuk Obati Sakit Mag 

Kepala Disperindag Sragen, Tedi Rosanto, mengatakan sejumlah pedagang tersebut merupakan hasil tracing yang dilakukan lurah pasar dan dilaporkan ke puskesmas, kemudian dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen.

Tedi menyampaikan laporan hasil tracing itu tidak melalui Disperindag tetapi langsung ke puskesmas dan ditindaklanjuti ke DKK Sragen. Tedi memotong rantai birokrasi tersebut supaya penanganan Covid-19 di lingkungan pasar tradisional di Sragen lebih cepat.

“Pedagang yang ikut swab test itu tidak boleh berjualan sementara untuk isolasi mandiri sampai hasil swab test turun. Dalam penanganan Covid-19 di pasar tradisional itu membutuhkan kejujuran pedagang. Ketika lurah pasar sudah familiar dan ada kedekatan dengan pedagang maka saya kira proses tracing itu akan mudah. Selain itu, untuk antisipasi persebaran, setiap pasar diupayakan adanya penyemprotan disinfektan,” jelas Tedi.

Pilkada Sragen 2020: Sukarelawan Sukiman-Iriyanto Berharap Dukungan PKS & Gerindra 

Disinfeksi Pasar

Pihakk Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sragen mengantisipasi persebaran Covid-19 di lingkungan pasar dengan mengintensifkan penyemprotan disinfektan. Serta imbauan bagi pedagang untuk mentaati protokol kesehatan.

Tedi menyontohkan penyemprotan disinfektan di Pasar Gemolong sampai dilakukan dua kali sehingga dalam sebulan membutuhkan 150 liter cairan disinfektan yang sudah dicampur dengan air. Untuk pasar lainnya, juga dilakukan penyemprotan disinfektan dengan intensitas yang berbeda. Tedi menyebut dari 47 pasar tradisional yang dikelola Disperindag, penyemprotan disinfektan hanya diintensifkan di 35 pasar tradisional yang aktif.

“Intensitas penyemprotan bervariasi. Ada yang sehari dua kali, ada yang sepekan sekali, yakni setiap Jumat, dan seterusnya. Bila ada kekurangan langsung dimintakan ke DKK. Kemarin kami sudah mendapat 300 liter disinfektan murni dan 200 tablet disinfektan dari DKK Sragen. Semua langsung didistribusikan ke pasar tradisional,” tambahnya.

Ralat: Judul berita ini telah disunting dari sebelumnya berjudul Isolasi Mandiri Gegara Kena Covid-19, 27 Pedagang 3 Pasar di Sragen Tak Bisa Berjualan. Mohon maaf atas kekeliruan tersebut. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya