SOLOPOS.COM - Bek PSIS Semarang, Safrudin Tahar (kiri), berusaha mengadang pergerakan striker PSIM Jogja, Rangga Muslim Perkasa (dua dari kiri), pada laga lanjutan penyisihan Grup 4 Indonesia Soccer Championship (ISC) B di Stadion Sultan Agung, Bantul, Sabtu (30/7/2016) siang. Dalam laga itu PSIS harus mengakui keunggulan PSIM dengan skor 0-1. (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

ISC B 2016, ancaman kalah WO bertambah

Harianjogja.com, JOGJA — Untuk kali kedua, Panpel PSIM Jogja dipastikan gagal menggelar laga kandang tanpa penonton di Stadion Sasana Krida, Akademi Angkatan Udara, Berbah, Sleman pada lanjutan babak 16 besar ISC B 2016.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebab, pengajuan izin keramaian dan penyelenggaraan pertandingan tanpa penonton melawan Persiraja Banda Aceh, Sabtu (5/11/2016) kemungkinan besar ditolak oleh Polres Sleman.

(Baca Juga : ISC B 2016 : PSIM Terancam Kalah WO dan Gagal Melaju ke Delapan Besar)

Penolakan izin dari Polres Sleman ini adalah kali kedua. Pekan lalu, Polres Sleman juga tidak mengeluarkan izin penyelenggaraan pertandingan di Stadion Sasana Krida, AAU untuk pertandingan tanpa penonton antara PSIM melawan Perssu.

Alhasil, PSIM pun gagal menggelar laga dan kemungkinan besar mendapatkan sanksi kalah WO dari PT GTS selaku operator kompetisi. Adapun alasan pihak Polres Sleman menolak pengajuan izin laga saat itu adalah waktu yang mepet dan pertimbangan keamanan.

“Benar, Panpel PSIM kali ini juga telah mengirimkan surat ke kami dan sudah kami terima. Akan tetapi, sampai saat ini masih kami cermati,” ujar Kabagops Polres Sleman, Kompol Heru Muslimin kepada Harianjogja.com, Rabu (2/11/2016).

Mantan Kasatreskrim Polresta Jogja tersebut mengakui bahwa meskipun telah berkirim surat perihal penyelenggaraan laga kandang tanpa penonton, pihaknya tidak akan langsung mengeluarkan izin. Terbukti sampai kemarin, surat pengajuan izin dari Panpel PSIM belum direspon. Hal ini kian kuat mengindikasikan bahwa kemungkinan besar izin tidak akan dikeluarkan oleh Polres Sleman untuk PSIM mengingat Polres Bantul juga tidak mengeluarkan rekomendasi laga digelar di Stadion Sultan Agung Bantul.

“Untuk keputusan resmi tergantung pimpinan nanti,” sambungnya.

Menanggapi kemungkinan kegagalan untuk kali kedua menggelar laga kandang, Ketua Umum PSIM Agung Damar Kusumandaru mengatakan pihaknya belum bisa berkomentar banyak. Alasannya, sampai kemarin belum ada keputusan resmi dari Polres Sleman terkait dengan penolakan pemberian izin.

“Untuk saat ini saya belum bisa berkomentar soal perizinan di Sleman. Untuk perizinan di Stadion Sultan Agung, memang Polres Bantul tidak mengeluarkan izin,” katanya.

Oleh karena itu, menurut Agung, manajemen dan panpel PSIM secepatnya menggelar rapat. Hal ini penting dilakukan mengingat PSIM hanya punya waktu efektif dua hari jelang laga melawan Persiraja.
Tunggu Jawaban Polres Sleman

Sementara Ketua Panpel PSIM Brustam Iswanto mengungkapkan belum mendapatkan balasan resmi dari Polres Sleman.

Pria yang sempat aktif di Badan Liga Amatir Indonesia ini juga enggan berkomentar mengenai kemungkinan penolakan dari Polres Sleman terhadap pengajuan izin untuk kali kedua pada laga di Stadion Sasana Krida.

Ia mengungkapkan, Polres Sleman sempat menolak pengajuan izin yang dilayangkan oleh manajemen PSIM. Alasannya, meskipun pihak AAU selaku pengelola Stadion Sasana Krida memberikan izin, terlalu mepetnya pengajuan perizinan dan pertimbangan keamanan membuat Polres Sleman menolak memberikan izin melawan Perssu.

“Oleh karena itu, kemarin [Selasa (1/11/2016)], kami langsung kirimkan surat ke sana. Harapannya, bisa mendapatkan izin,” ungkap Brustam.

Brustam menyatakan walaupun ada peluang menggelar laga di luar DIY, namun, sampai kini panpel belum ada rencana merealisasikannya. Tidak sampai disitu, Panpel PSIM pun telah berkirim surat ke PT GTS dan menyatakan laga melawan Persiraja bakal digelar di Stadion Sasana Krida.

Meski demikian, perubahan rencana itu bisa saja dilakukan mengingat sudah ada sinyal dari Polres Sleman menolak memberikan izin penyelenggaraan pertandingan.

Jika pun memilih menggelar laga di luar DIY, Panpel PSIM harus bergerak cepat, karena hanya punya waktu dua hari mengurus perizinan dan memastikan tempat penyelenggaraan.

Akan tetapi, jika opsi ini gagal, maka PSIM akan mengulang kegagalan menggelar laga kandang dan terancam sanksi berupa kalah WO untuk kali kedua.

“Nanti kami rapatkan. Kami masih berharap agar bisa menggelar pertandingan di DIY,” harap Brustam.

Sementara, sehari sebelumnya, Sekretaris PSIM Jarot Sri Kastawa menyatakan menggantungkan laga melawan Persiraja Banda Aceh di babak 16 besar ISC B 2016, Sabtu (5/11/2016) kepada Polres Sleman. Hal ini dilakukan karena Polres Bantul, telah terlebih dahulu menolak pengajuan izin penyelenggaraan laga melawan Perssu, Sabtu (29/10/2016) karena adanya insiden kericuhan antarpendukung Laskar Mataram saat PSIM mengalahkan PSCS dengan skor 3-1.

Kejadian kericuhan antarpendukung PSIM tidak hanya disaksikan oleh penonton akan tetapi juga dilihat oleh Bupati Bantul, Sudarsono yang menikmati jalannya laga.

“Kami ajukan izin ke Polres Sleman, karena Polres Bantul tidak memberikan izin penyelenggaraan pertandingan,” katanya.



Di sisi lain, persoalan perizinan untuk tempat penyelenggaraan laga kandang melawan Persiraja tidak berpengaruh terhadap motivasi dan kosentrasi para pemain PSIM.

Salah satu pemain PSIM Topas Pamungkas menyatakan, masalah lokasi penyelenggaraan pertandingan melawan Persiraja tidak akan berpengaruh kepada mentalitas para pemain. Begitu juga dengan laga tanpa penonton, Topas menyatakan tidak akan ada masalah.

“Mau main di luar DIY pun tidak masalah. Kami siap. Bagi kami tim bisa bermain dan tampil maksimal di dua laga terakhir ini,” katanya terpisah.

Topas mengungkapkan, mentalitas para punggawa PSIM kini semakin kuat pascakegagalan melakoni laga kandang melawan Perssu. Para pemain PSIM menilai kegagalan laga tersebut adalah ujian untuk pendewasaan. “Dan sekarang kondisi tim sangat baik. Kami siap memaksimalkan laga melawan Persiraja dan PSCS,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya