SOLOPOS.COM - Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (23/6/2020). (Solopos/JIBI/Himawan L Nugraha)

Solopos.com, JAKARTA -- Tren penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (9/7/2020) harus terhenti karena aksi ambil untung dengan jual saham perbankan oleh investor.

Saham perbankan yang banyak dijual investor terutama saham emiten yang sepekan ini mengalami kenaikan tajam. Seperti saham Bank Central Asia (BBCA), Bank Negara Indonesia (BBNI), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), dan Bank Mandiri (BMRI).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasarkan data Bloomberg yang dikutip Bisnis.com, IHSG terkoreksi 0,46 persen atau 23,380 poin ke level 5.052,794 pada akhir sesi Kamis. Sebanyak 195 saham menguat, 205 terkoreksi, dan 175 stagnan.

Lonjakan Tajam! Pasien Positif Covid-19 Indonesia Tambah 2.657, Total Kasus Capai 70.736

IHSG sempat melenggang di zona hijau sepanjang sesi satu perdagangan dengan menyentuh level resisten 5.111,564. Akan tetapi, pergerakan terhenti jelang penutupan perdagangan.

Saham perbankan menjadi penekan utama laju IHSG dengan koreksi 0,69 persen ke level 1.110. BBCA yang terkoreksi 1,45 persen ke level Rp30.550 memimpin daftar penekan utama indeks saham sektor keuangan.

Saham BBRI yang turun 0,94 persen ke level Rp3.160 juga menjadi penekan laju IHSG. Dua emiten perbankan BUMN lain, BMRI dan BBNI turut menekan pergerakan indeks.

Nyam-Nyam! Warga Wonogiri Bikin Mi Ayam Instan, Tanpa Bahan Pengawet Lho

Gelombang Kedua Covid-19 Menjadi Kekhawatiran

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan tidak ada data makro ekonomi baik domestik maupun global pada sesi perdagangan hari ini yang memberikan dampak positif terhadap pasar. Sebaliknya, ada peningkatan jumlah kasus Covid-19 dan muncul potensi gelombang kedua penyebaran virus.

“Membuat para pelaku pasar lebih cenderung mengambil aksi profit taking [ambil untung],” jelasnya saat dihubungi, Kamis.

Data menunjukkan saham-saham perbankan tengah melaju kencang dalam sepekan terakhir. BBCA misalnya, naik 7,39 persen sepanjang periode tersebut.

Ditentang Sana-Sini, Persiapan Pasar Rakyat di Alkid Keraton Solo Tetap Jalan?

BBRI juga tidak ketinggalan tancap gas dengan menguat 5,72 persen dalam sepekan. BMRI, BBNI, dan BBTN juga ikut melenggang sepekan terakhir dengan penguatan masing-masing 11,94 persen, 12,35 persen, dan 28,29 persen.

Sebelumnya, Vice President Research Artha Sekuritas Frederik Rasali mengatakan salah satu pendorong laju saham perbankan yakni skema burden sharing yang disepakati oleh pemerintah dan Bank Indonesia (BI). Kebijakan itu menurutnya akan membuat likuiditas perbankan membaik.

“Dengan adanya burden sharing, artinya akan ada dana di level pemerintahan. Jadi akan ada trickle down effect yang bisa berdampak ke real sector sedangkan kondisi sekarang perbankan takut apabila kredit tidak bisa terbayarkan. Dengan adanya trickle down effect dari stimulus tersebut, salah satunya peningkatan daya pembayaran kredit juga terangkat,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya