SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Memasuki proses konstruksi pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulonprogo belum tampak adanya aktivitas penanaman modal

Harianjogja.com, JOGJA-Memasuki proses konstruksi pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulonprogo belum tampak adanya aktivitas penanaman modal dari investor di sektor properti maupun perhotelan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebagian besar masih memilih menunggu beberapa instrumen dan kebijakan yang pasti dari pemerintah setempat.

Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) DIY, Rama Adyaksa Pradipta mengatakan terkait pembangunan bandara baru di Kulonprogo, pengembang yang masuk masih berkaitan dengan relokasi rumah warga yang terdampak pembangunan bandara.

“Sejauh ini, masih pra konstruksi kaitannya dengan pembangunan rumah bagi warga terdampak. Memang warga itu sendiri diberikan kebebasan, membangun rumah secara swadaya atau menggunakan pengembang,” ujar Rama kepada Harianjogja.com, Rabu (6/12/2017).

Rama mengungkapkan pada masa pra konstruksi bandara baru, para pengembang melihatnya sebagai prospek atau peluang. Namun, memasuki masa konstruksi hingga pasca konstruksi, dia mengungkapkan, belum melihat adanya afektivitas pengembang yang masuk ke proyek bandara.

Pihaknya tidak menampik perihal peluang yang besar dari pembangunan bandara tersebut. Terlebih adanya konsep aerocity yang didengungkan Angkasa Pura 1 dalam megaproyek itu. Rama menilai peluang bagi pengembang lokal DIY dari proyek tersebut sangat luas. Bahkan, tidak hanya sebatas pengembangan perumahan atau residensial saja.

“Bisa pengembangan gudang dan properti lainnya. Hanya saja kami masing menunggu grand concept dari masterplan aerocity dan regulasi tata ruang dari Pemkab Kulonprogo. Untuk itu kami juga terus menjalin komunikasi dengan AP1 melalui salah satu anak perusahaannya yakni Angkasa Pura Property,” ungkap Rama.

Sementara itu, di industri perhotelan juga masih belum melihat dampak signifikan adanya investor yang melirik kawasan bandara baru ini sebagai pengembangan hospitality. Hal itu disampaikan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Istidjab M. Danunagoro.

“Sampai saat ini, belum ada perhotelan yang melirik akan membangun hotel di sana. Semua masih terfokus di wilayah Kota Jogja dan Sleman,” ungkap Istidjab.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya