SOLOPOS.COM - Pengendara motor melintas di lahan eks Gedung Ngasirah yang diminati investor Tiongkok untuk dibangun hotel dan mal. (Solopos.com-Antara)

Solopos.com, KUDUS — Investor asal Negeri Tirai Bambu, Tiongkok, berniat mendirikan hotel dan mal di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah (Jateng). Lokasi yang dilirik investor asal Tiongkok itu adalah kompleks eks Gedung Wanita Ngasirah yang berada di Jalan Jenderal Sudirman.

“Investor yang berminat terhadap lahan bekas gedung Ngasirah tersebut berasal dari Tiongkok,” kata Bupati Kudus, Hartopo, Minggu (23/1/2022).

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Selain berminat membangun hotel dan mal di kompleks eks Gedung Ngasirah, investor asal Tiongkok itu juga tertarik menjadikan Pasar Kliwon sebagai pasar grosir untuk ditata ulang agar menjadi pusat perbelanjaan modern. Meski demikian, rencana di Pasar Kliwon itu sulit terwujud karena membutuhkan banyak tahapan dan relokasi pedagang.

Baca juga: Dua Pemain Asing Perkuat Kudus Sukun Badak di Proliga 2022

“Terkait ketertarikannya terhadap Pasar Kliwon, kami tidak bisa menjanjikan. Untuk lahan bekas Gedung Ngasirah tentunya disambut baik karena sebelumnya sudah ditawarkan ke berbagai pihak,” ujarnya.

Sementara lahan bekas Matahari Plasa Kudus, kata dia, ketika ada yang berminat harus membangun pusat perbelanjaan pula karena sudah ada konektivitas dengan mal di sebelahnya.

Ia berharap investor China yang menyatakan ketertarikannya membangun hotel dan mal bisa segera merealisasikan sehingga perekonomian di Kudus bisa kembali pulih dan bisa kembali ramai seperti sebelumnya.

Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan, Keuangan, dan Aset Daerah (BPPKAD) Kudus, Eko Djumartono, mengatakan penawaran dari investor Tiongkok itu hingga kini masih dipelajar. Meski demikian, ia berharap dalam pembangunannya nanti eks Gedung Ngasirah tidak hanya dijadikan mal dan pusat perbelanjaan, tapi juga gedung pertemuan.

Hal ini untuk tidak menghilangkan fungsi utama Gedung Ngasirah yang saat ini sudah rata dengan tanah. Kompleks eks Gedung Ngasirah memiliki catatan sejarah yang panjang bagi masyarakat Kabupaten Kudus.

Baca juga: Pembangunan Mal dan Hotel di Wonogiri dalam Tahap Observasi Awal

Kompleks tersebut dulunya merupakan markas Belanda, hingga pada tahun 1982, Pemerintah Kabupaten Kudus mendirikan Gedung Wanita Ngasirah. Gedung tersebut kerap digunakan untuk berbagai kegiatan, seperti pernikahan dan lain-lain.

Namun di era Bupati Musthofa, bangunan gedung itu dianggap sudah tidak layak. Meski pun pada era tersebut, Gedung Ngasirah sempat digunakan sebagai gudang dan tempat menyimpan arsip Pemkab Kudus.

Sebelumnya, juga sempat ada investor yang tertarik memanfaatkan lahan eks Gedung Ngasirah untuk dijadikan pusat perbelanjaan. Namun, niat itu batal karena terbentur aturan, menyusul lokasinya yang berdekatan dengan pasar tradisional.

Sementara itu, saat ini Kudus telah memiliki beberapa pusat perbelanjaan seperti ADA Swalayan, Ramayan, Hypermart, dan Matahari Plasa Kudus yang terbakar pada 22 Februari 2018.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya