SOLOPOS.COM - Ilustrasi aktivitas pembangunan pabrik Semen Indonesia di Rembang. (JIBI/Solopos/Antara/ Andreas Fitri Atmoko)

Investasi Wonogiri, sudah dua perusahaan semen yang melirik kawasan Wonogiri selatan.

Solopos.com, WONOGIRI–Wonogiri menjadi salah satu daerah yang dinilai memiliki potensi batu gamping cukup banyak. Saat ini telah ada beberapa perusahaan semen yang melirik wilayah Wonogiri selatan untuk didirikan pabrik semen. Namun begitu belum ada kejelasan terkait rencana pembangunan pabrik semen tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelumnya Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Tengah, Dwi Teguh Paryono, ada 12 investor akan membangun pabrik semen di Jawa Tengah. Salah satunya di wilayah Wonogiri. Berdasarkan informasi dari Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan (BPMPP) Wonogiri, sudah ada dua perusahaan semen yang telah mengurus izin prinsip di pemerintah pusat. Keduanya adalah PT Anugerah Andalan Asia dan PT Ultratech Cement Indonesia. Untuk PT. Anugerah Andalan Asia, lokasi yang disasar adalah Sumberharjo, Baleharjo, Panekan dan  Minggarharjo, Kecamatan Eromoko.

Ekspedisi Mudik 2024

Sedangkan untuk PT Ultratech Cement Indonesia, lokasi yang disasar adalah Kecamatan Eromoko, Pracimantoro, Giriwoyo dan Giritontro. Hanya menurut Kepala BPMPP, Eko Subagyo, hingga saat ini izin lokasi belum diproses. Sebab harus disesuaikan dulu dengan tata ruang di tingkat kecamatan. Selain itu untuk memproses izin lokasi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri juga akan melihat kesiapan keuangan masing-masing perusahaan.

“Sesuai dengan kemampuannya tidak. Jangan sampai setelah diterbitkan izin, pembangunan tidak berjalan,” kata dia.

Sementara itu Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan setiap pembangunan di Wonogiri harus disesuaikan dengan rencana detail tata ruang wilayah yang ada. Menurutnya tahun ini merupakan momentum untuk Wonogiri melakukan evaluasi dan revisi terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

“Kami harus berkoordinasi, baik dengan pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat,  termasuk para profesional untuk memberikan referensi kepada kami,” kata dia kepada wartawan, Kamis (28/4/2016).

Joko menegaskan pihaknya terbuka dengan masuknya investor, termasuk perusahaan semen. “Tapi keterbukaan pemerintah adalah keterbukaan yang normatif. Ketika rekomendasi atau persyaratan kepada investor agar bisa masuk ke Wonogiri bisa terpenuhi, baik sosialisasi, amdal, serta analisis-analisis lainnya, selesai. Saya tidak akan menutup diri terhadap investasi,” kata dia.

Sebelumnya informasi dari Dinas Pengairan Energi dan Sumberdaya Mineral (PESDM) Wonogiri, menyebutkan wacana adanya perusahaan semen yang akan masuk Wonogiri muncul sejak 2011 lalu. Menurut Kabid Pertambangan DPESDM, Eko Septianingsih, melalui Kasi Pembinaan dan Pengusahaan, Puguh Dwi Hastanto, ada tiga perusahaan yang telah melirik wilayah Wonogiri selatan. Ada tiga perusahaan yang rencananya akan masuk. Selain kedua yang disebutkan di atas, juga ada PT Sewu Surya Sejati yang mengincar Wonogiri selatan.

Camat Eromoko, Danang Erwanto, mengatakan pihaknya telah menerima informasi terkait rencana pendirian pabrik semen tersebut. “Ada tiga perusahaan yang informasinya mau masuk Eromoko. Tapi itu baru informasi sementara yang kami dapatkan. Kalau dari tata ruang wilayah Eromoko dapat digunakan untuk perindustrian. Tapi sampai saat ini belum ada sosialisasi tentang itu [pendirian pabrik semen], baik ke kami maupun ke warga,” kata dia kepada Solopos.com, belum lama ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya