SOLOPOS.COM - Solo Paragon (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Investasi Solo kian ramai. Gedung pencakar langit di Solo segera bertambah dengan 5 hotel dan RS Siloam Solo.

Solopos.com, SOLO — Bangunan pencakar langit akan semakin mengepung Kota Solo menyusul rencana pendirian lima hotel berbintang dan satu rumah sakit (RS) bertaraf internasional. Calon-calon bangunan tinggi itu sudah dalam proses penyusunan desain dan akan berdiri di Solo selatan dan tengah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Dinas Tata Ruang Kota (DTRK) Solo Agus Djoko Witiarso mengatakan rencana pendirian lima hotel berbintang masih dalam proses pradesain sebelum melangkah pada penyusunan dokumen selanjutnya. Hal itu termasuk pembahasan rencana pembangunan oleh Tim Ahli Bangunan dan Gedung (TABG) yang melibatkan akademisi, tata ruang kota, arsitektur, dan lainnya.

“Sebab semuanya high risk building [gedung risiko tinggi]. Seperti namanya, tentu memiliki karakteristik khusus,” katanya ketika dijumpai Solopos.com di ruang kerjanya, Kamis (7/1/2016).

Karakteristik tersebut dapat dijadikan pedoman dan bahan dalam merencanakan pelaksanaan pada bangunan. Perencanaan ini, lanjut Agus, meliputi perencanaan pekerjaan struktur. Selain hotel, Agus menyebutkan ada sejumlah rumah sakit yang siap dibangun di Solo.

Agus sudah menerbitkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) rumah sakit bertaraf internasional, yakni RS Siloam di Jl. Honggowongso. Rumah sakit tersebut akan dibangun 30 tingkat. Konsep rumah sakit dibangun mix used dengan hotel, pusat pendidikan dan sarana pendukung seperti food court.

“Rumah sakit ini akan dibangun di wilayah Serengan, tepatnya bekas percetakan di Sidokare. Berbeda dengan rumah sakit yang biasanya, rumah sakit ini nanti jauh dari kesan rumah sakit,” katanya.

Agus mengatakan rencana pembangunan rumah sakit di wilayah Solo selatan setidaknya mampu memenuhi kebutuhan warga di bidang kesehatan. Selama ini hanya ada satu rumah sakit di wilayah Solo selatan, yakni RS Kustati. Hal ini pula seiring kebutuhan rumah sakit di Solo yang terus meningkat. Sementara jumlahnya kamar terbatas sehingga banyak kamar yang penuh.

“Kami berharap bisa seperti Malaysia atau Singapura bahwa Solo memiliki rumah sakit yang bisa diandalkan. Jadi orang akan berobat ke Solo karena ditempat lain tidak ada,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya