Solopos.com, SOLO–Berinvestasi kini lebih beragam bentuk dan cara yang digunakan. Tak hanya berinvestasi dengan cara konvensional seperti menabung di perbankan, tetapi juga banyak pilihan investasi yang ditawarkan.
Baca Juga: Cocok untuk Semua Kalangan, Ini Tips Investasi Emas Bagi Pemula
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Namun, perencana keuangan Prita Hapsari menjelaskan sejumlah produk investasi tidak bisa dibandingkan satu sama lain. Hal itu karena masing-masing memiliki karakter sendiri yang berbeda dengan produk investasi lain.
Dia mencontohkan investasi emas dan deposito. Keduanya tidak bisa dibandingkan mana yang lebih baik.
“Ketika akan berinvestasi prinsipnya pasti ada risiko. Risiko yang kita kenal ada risiko likuiditas, risiko gagal bayar, dan risiko fluktuasi,” ujar dia beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Kaum Milenial, Ini Dia 5 Investasi yang Sedang Digandrungi
Menurut dia, investasi emas dan deposito memiliki jenis risiko yang berbeda. Emas memiliki risiko fluktuasi harga, sementara investasi deposito memiliki risiko likuiditas dan gagal bayar.
“Keduanya memiliki risiko yang berbeda. Kalau bank collapse, duit tidak bisa balik. Emas berbeda, karena risiko fluktuasi harga. Tapi pada saat dia pegang fisik emasnya, maka itu menjadi milik dia. Dia tidak tergantung pada pihak ketiga,” ujar dia.
Alasan lain, menurut dia, terkait imbal hasil yang diperoleh dari kedua investasi itu. Sehingga, imbal hasil yang diperoleh yang berbada tidak bisa dibandingkan satu sama lain.
Baca Juga: Kian Diminati, Ini Waktu yang Tepat untuk Memulai Investasi Emas
“Deposito memberikan keuntungan tiap bulan. Namun, kalau emas memberi keuntungan dari selisih harga dari harga beli dan jual. Itu saja sudah berbeda sekali,” papar dia.
Sekarang, tinggal Anda memilih untuk berinvestasi.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
