SOLOPOS.COM - Ilustrasi penyajian hidangan tradisional Bali. (Antara/Shutterstock)

Solopos.com, SOLO — Pemerintah mendorong perusahaan venture capital dan financial technology atau fintech berinvestasi di start-up kuliner. Subsektor kuliner punya potensi melengkapi kebangkitan sektor pariwisata setelah badai pandemi Covid-19.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan saat ini makin banyak pelaku usaha kuliner yang potensial, termasuk yang turut serta di acara FoodStartUp Indonesia (FSI) 2022 yang berlangsung pada 20-22 Juni 2022 di Nusa Dua, Bali. Ulasan lengkap bisa dibaca di Investasi di Sektor Kuliner Prospektif.

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

Berjarak tiga kilometer dari Candi Sukuh di Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah, terdapat situs Candi Planggatan. Situs ini berupa reruntuhan yang diprediksi berusia lebih tua daripada Candi Cetho, namun lebih muda daripada Candi Sukuh.

Ekspedisi Mudik 2024

Situs ini diduga merupakan tempat tinggal kaum resi atau pendeta atau orang suci agama Hindu. Situs Planggatan berlokasi di Dukuh Tambak, Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah. Penjelasan lengkap bisa dibaca di Situs Planggatan dekat Candi Sukuh, Tempat Tinggal Orang Suci.

Sebagian masyarakat Kota Solo, Jawa Tengah,  mungkin masih mengingat Tugu Adipura di depan Gapura Gladak yang diolok-olok sebagai tugu setan karena merusak kosmologi Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Gapura yang menjadi penanda Kota Solo pernah meraih penghargaan urusan kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan itu telah dipindah ke sekitar Jurug. Tugu Adipura di depan Gapura Gladak itu merusak sumbu kosmologi Keraton Surakarta, antara Siti Hinggil sampai Tugu Pemandengan. Duduk perkara bisa dibaca di Solo Era 1990an, Tugu Adipura di Bundaran Gladak Diolok Tugu Setan.

Lebih banyak warga yang memilih sekolah menengah kejuruan atau SMK untuk anak mereka, namun mayoritas tetap memilih program sarjana atau S1 untuk jalur kuliah, bukan sekolah vokasi atau program diploma.

Menurut hasil survei Indikator Politik Indonesia, mayoritas warga Indonesia memilih menyekolahkan anak mereka ke SMK. Sebanyak 49,4% responden dalam survei itu menyatakan SMK sebagai pilihan utama menyekolahan anak-anak mereka. Penjelasan lengkap bisa dibaca di SMK Pilihan Favorit Sekaligus Penyumbang Pengangguran Terbuka Terbanyak.

Konten-konten premium di kanal Espos Plus menyajikan pembahasan dengan sudut pandang tajam, komprehensif, dan berdata lengkap. Konten premium menyajikan analisis mendalam atas suatu topik. Silakan mendaftar terlebih dulu untuk mengakses konten-konten premium tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya