SOLOPOS.COM - Seno Samodro (JIBI/Solopos/Dok)

Investasi Boyolali terus bertambah.

Solopos.com, BOYOLALI — Bupati Boyolali Seno Samodro berobsesi akan membangun mal terbesar se-Asia Tenggara. Lahan 50 hektare di Boyolali akan disiapkan untuk proyek yang didanai investor asing itu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Di laman Facebook Solopos, postingan obsesi Seno membangun mal terbesar se- Asia Tenggara itu ditanggapi beragam. Hingga Jumat (5/8/2016) sore, komentar membanjir. Netizen menanggapi beragam rencana Bupati Boyolali ini. Ada yang menanggapi positif namun ada pula yang kritis.

Akun Facebook Warsito Duby menilai pembangunan mal terbesar jika tak diikuti daya beli masyarakat akan sama sama. “Bangun Mal terbesar sak Asia Tenggara.., tp daya beli masyarakat masih minim,, buat opo Pak? Paling yo mengko Mall nya sepi…terus ga meningkatkan kesejahteraan masyarakat… Mending buat lain nya pak??? Sing lebih bermanfaat…buat warga Boyolali,” tulisnya.

Netizen lain menyebut keberadaan mal belumlah penting apalagi untuk Boyolali, yang lebih penting justru perbaikan infrastruktur khususnya jalan. Akun Facebook Maida Alfi menyebut lebih penting memperbaiki fasilitas umum. “Fasilitas umum itu dibenahi dulu Bapak Bupati yang terhormat. Jalan Karanggede-Juwangi nogrek-nogrek kaya gula kacang, rasah aing2 gwe mall barang le arep mplebu yo sopo….tiwas ambruk di pangam rayap.”

Senada, akun Ade Pedrosa. “Niki wae dalan boyolali prbatasan bagian timur dan utara mpun ajur pirang2 tahun mboten didandani. Dalan rame, sempit, jeglong-jeglong nyilakak.ne wong. Nganti ditulisi “kami taat bayar pajak, tp kenapa jln kami tetap rusak”.

“Oalah pak pak… mbok yo infrastruktur jalan di boyolali utara di benerin aduuuuuh….kok malah sok sok an..hadeww,” tulis akun Mulyono Azzam.

Akun A’ang Nugroho Wong, “Iki mbangun2 trs. Ga ndelok rakyat e isih akeh sing kekurangan. Dalan2 ono pinggiran boyolali akeh sing rusak. Mbangun patung2 ga ono manfaat e malah saiki ameh bangun emol gede dewe sak asia. Opo emol ono solo raya kurang akeh n gede2 yo. Byuh2.”

Akun Rian Suhendar Hadeh menulis, “Bupati yg satu ini aneh2 aja….kasian pasar tradisional pak….lha mbok fasilitas kesehatan ditambah lebih baek dulu ta…..anaknya bapak wakil bupati boyolali aja berobat sampe jogja kok….hadeh….mikir.”

Akun Facebook Danny Setiawan menilai pembangunan zona industri lebih efektif untuk mengurangi pengangguran dibanding membangun mal. “Ki mesti wes bayangke entuk kakap iki ra mikir rakyat cilik dodolan neng pasar tradisional,mending buat nambah zona industri pakde mengurangi penggangguran….”

Keberadaan mal juga dinilai mematikan pasar tradisional. “Dimana pun keberadaan mal, cuma bikin sepi pasar tradisional, rakyat malah jadi korban.ingat dana desa harus di salurkan ke desa bukan di hamburkan,” urai akun Marwoto Oto.

Akun Oppa Chubur malah mengusulkan akan membangun rumah kreatif bangsa untuk menyiapkan generasi agar tak kalah dari bangsa lain. “Mending bangun rumah kreatif buat penerus bangsa… diperbanyak biar generasi kita pintar2 dan rendah hati peduli sesama. kalo bukan kita yang menyiapkan generasi kita.. siapa yang akan menjaga negara kita dr serbuan asing. hehehe salam damai gaes…”

Akun Agustinus Teguh Usianto menulis, “Lhah biarin aja, ntar paling jualannya Kobis – Kentang – Wortel – Buncis – Cabe – & yg pasti Susuuuuu…….”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya