SOLOPOS.COM - Seno Samodro (JIBI/SOLOPOS/Farida Trisnaningtyas)

Investasi Boyolali, Bupati Boyolali akan membangun mal terbesar di Asia Tenggara dengan luas sekitar 50 hektare.

Solopos.com, BOYOLALI–Bupati Boyolali, Seno Samodro, mengaku akan membangun proyek raksasa berupa mal terbesar di Asia Tenggara. Proyek yang didanai investor asing itu membutuhkan lahan seluas 50 hektare di wilayah Boyolali.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Seno menyampaikan program mercusuarnya itu satu paket dengan rencana pembangunan City Of International Fashion di Boyolali, salah satu program menciptakan kawasan perkotaan di mana para perancang busana dari berbagai dunia berkumpul. “Selain City Of Fashion, ada lagi [investor] yang lebih ‘gila’. Mereka akan bikin mal terbesar se-Asia Tenggara,” ujar Seno saat berbincang dengan Solopos.com di rumah dinasnya, Rabu (3/8/2016).

Ekspedisi Mudik 2024

Seno mengklaim mal terbesar yang akan dibangun di Boyolali nanti tak ada bandingannya dengan Senayan City yang hanya seluas 8 hektare. Selain itu, kata dia, mal terbesar se-Asia Tenggara ini juga akan menjual baju dan kaus dengan harga separuh lebih murah dari harga terendah yang ada di pasaran. “Jadi, jika you tahu Senayan City yang luasnya delapan hektare, ini [mal Boyolali] 50 hektare. Yang mengerikan lagi, jika Pasar Johar jual kaus Rp50.000, di sini hanya jual Rp25.000,” jelas dia.

Jika proyek ini berhasil, Seno yakin mal terbesar se-Asia Tenggara itu akan mengguncang perekonomian di Jakarta. Seno bahkan mengklaim para pedagang dari Jakarta akan berbondong-bondong ke Boyolali untuk kulakan konveksi. “Karena harganya paling murah saat ini. Wes kowe ngomongo pasar paling murah ngendi? Ini [mal terbesar se-Asia Tenggara] separuhnya [harganya],” bebernya.

Sayang, ketika didesak di mana rencana lokasi pembangunan mal terbesar se-Asia Tenggara itu, Seno enggan membeberkannya. Alasannya, agar harga tanah di lokasi tak membumbung tinggi sebelum proyek dijalankan. “Lokasi sudah kami siapkan. Investor silakan bikin FS [feasibility study], namun enggak boleh masuk ke wilayah. Kalau tiap hari investor kelihatan ngukur tanah di lokasi, harga tanah di lokasi bisa rusak. Dari 10 dollar bisa menjadi 40 dollar. Saya kapok,” ujarnya.

Sebelumnya, Seno juga sesumbar akan membikin City Of Internationl Fashion di lahan seluas 150 hektare di Boyolali. City Of International Fashion adalah sebuah kawasan perkotaan khusus, di mana para perancang busana dari berbagai dunia akan berkumpul di sana. Para perancang busana itu lantas membikin sayembara untuk menciptakan busana terbaik kelas dunia. Busana yang masuk nominator, kata dia, akan diproduksi secara terbatas lalu disebarkan ke penjuru dunia.

“Nanti busana yang terbaik akan menjadi percontohan lalu disebarkan ke dunia. Ini memang ide ‘gila’ dari orang-orang Swiss yang menemui saya,” terangnya.

Jika tak ada aral melintang, tegas Seno, akhir bulan depan sudah dilakukan penandatanganan nota kesepakatan atau memorandum of understanding (MoU) antara Pemkab Boyolali dengan investor asal Swiss. Seno optimistis City Of International Fashion akan menjadi proyek mercusuar dan akan mengangkat perekonomian warga Boyolali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya