SOLOPOS.COM - Inul Daratista (Instagram @inul.d)

Sensasi dari artis Inul Daratista tidak mau merayakan Hari Ibu.

Solopos.com, SOLO – Di Indonesia, setiap tanggal 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu. Seiring dengan perkembangan zaman, momen ini ikut membuat jagat maya heboh. Banyak orang yang mengunggah foto bersama ibu mereka disertai kalimat romantis berisi terima kasih kepada wanita paling berjasa itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tapi, cara merayakan hari ibu dengan mengucapkan kalimat romantis itu ditolak oleh pedangdut Inul Daratista. Baginya, anak yang baik tidak perlu mengikuti tren semacam itu. Dia lantas bertanya kepada warganet apa pentingnya merayakan Hari Ibu. “Mustikah kita ucapkan selamat Hari Ibu?” tanya Inul melalui laman Instagram pribadinya, @inul.d, Jumat (22/12/2017).

Pelantun Arjuna Buaya ini menilai Hari Ibu tidak perlu dirayakan berlebihan. Menurutnya, cara terbaik membahagiakan ibu adalah dengan menurut semua keinginannya.

“Menurut saya lho ya. Enggak harus ikutan tren selamat Hari Ibu. Karena sebagai anak yang baik yang cinta kasih sayang sama ibunya, baginya setiap hari adalah hari ibu. Sebab, anak itu harus perhatian. Sebagai penghiburan setiap hari wis yang apik-apik buat ibunya. Ibu tidak boleh susah, jangan kasih yang sedih-sedih. Kasih yang happy, jalan-jalan ke mal, makan, ikutan pengajian sama temannya biar senang,” ungkapnya.

Sementara kebanyakan orang yang mengikuti tren dianggap hanya merayakan Hari Ibu setahun sekali. Inul menegaskan tidak mau mengikuti tren tersebut karena memperlakukan ibunya dengan baik setiap hari. “Ketika tanggal hari ibu, kita jamu ibu seperti permaisuri cukup sehari saja. Kalau aku salah kayak gitu, enggak tahu kalau kalian. Tapi, beda pendapat boleh saja sih,” imbuh dia.

“Aku enggak ikutan Hari Ibu. Maaf ya, sebab emakku tak sayang-sayang setiap hari, jangan sampai sakit. Karena sumber doa dan berkahku sama ibuku juga suamiku. Kalau kamu gimana?” tanya Inul.

Pernyataan Inul langsung menuai banyak respos dari warganet. Ada yang setuju dan tidak terhadap argumen Inul. Mereka mengungkapkan pendapat masing-masing melalui kolom komentar. “Tergantung orangnya sih mbak. Kadang orang bikin status karena ingin mengikuti tren kekinian. Bisa juga karena ingin berbagi kebahagiaan. Atau malah bisa juga buat dia ibunya jauh di perantauan, termasuk saya,” komentar @aruzlan.

“Kalau orang yang merantau enggak bisa ketemu ibu gimana mbak. Memang kalau bikin status itu cuma mengikuti tren saja? Kalau maksudnya berbagi kebahagiaan masak enggak boleh?” tanya @eka_hndriyani.

“Setuju sama Mbak Inul. Bagiku setiap hari itu hari ibu. Sebisa mungkin kita harus bisa membahagiakan ibu kapan saja tak terbatas oleh waktu. Ibu segala-galanya buat anaknya, termasuk saya,” tulis @anitazerahya83.

“Enak sih bunda bilang menyenangkan emak dengan mengajak jalan-jalan ke mal. Menurut aku, semua anak ingin membuat orang tua bahagia mungkin. Namun keterbatasan ekonomi yang berbeda-beda. Jadi, mungkin dengan sebuah ucapan dan kasih sayang sajalah bisa mereka berikan. Kalau bunda orang sukses wajarlah. Ngomongnya tinggi, tapi ingat sama orang di bawah, bagaimana perasaan mereka,” imbuh @onshop_kota_bangun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya