SOLOPOS.COM - Pengguna jalan melintas di Perempatan Pasar Pon Jl Slamet Riyadi Solo yang menjadi bagian revitalisasi Ngarsopura dan Koridor Gatot Subroto, Rabu (30/11/2022). (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Revitalisasi Kawasan Ngarsopura dan Koridor Gatot Subroto Solo yang berjalan beberapa bulan terakhir sudah mulai terlihat hasilnya. Sejumlah ornamen dan sarpras sudah dipasang dan tinggal menunggu sedikit sentuhan akhir.

Walau belum selesai 100 persen, namun wajah baru Kawasan Ngarsopura dan Koridor Gatot Subroto mulai menunjukkan pesona dan daya tariknya. Utamanya bagi para pengguna jalan yang melintas di Perempatan Pasar Pon Solo itu.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Dua gapura baru berdiri tinggi menjulang di sisi selatan dan utara perempatan. Gapura di sisi selatan berwarna biru muda dengan arsitektur bergaya Keraton Kasunanan Solo. Sedangkan gapura hijau di utara bergaya Mangkunegaran.

Kehadiran dua gapura itu seolah mengunggah batas wilayah di masa lalu. Seolah kawasan di utara rel kereta merupakan wilayah kekuasaan Pura Mangkunegaran, dan kawasan selatan rel wilayah kekuasaan Keraton Kasunanan.

Baik Keraton Kasunanan maupun Pura Mangkunegaran merupakan ikon budaya dan pariwisata Solo. Seperti diungkapkan praktisi pariwisata Solo, B. R. M. Bambang Irawan, saat dimintai tanggapan tentang dua gapura tersebut.

Baca Juga: Wajah Baru Wisata Kota Solo, dari Masjid Raya Sheikh Zayed hingga Lokananta

“Ini [gapura] seperti mengunggah batas wilayah masa lalu. Seolah-olah lor rel itu wilayah kekuasaan Mangkunegaran, dan kidul rel itu wilayah kekuasaan Kasunanan. Sebagai landmark kota, itu sudah sudah termasuk kreatif,” ujarnya.

Bambang mengapresiasi ide atau desain pembuatan dua gapura ikonik tersebut di Perempatan Pasar Pon. Sebab dua gapura itu berhasil menampilkan dan menghadirkan kembali ciri arsitektur Kasunanan dan Mangkunegaran.

Apalagi lokasi tersebut berada di tengah Kota Solo yang banyak dilintasi dan dikunjungi masyarakat. Tapi, dia menilai gapura di selatan Perempatan Pasar Pon masih kurang artistik dari segi bentuk. Terlebih bila merujuk Gapura Gladak.

Baca Juga: Proyek Penataan Koridor Ngasopuro Solo Memasuki Tahap Akhir, Ini Penampakannya

“Saya mengapresiasi. Hanya yang gapura selatan bentuknya masih kurang mathis atau kurang artistik kalau rujukannya Gapura Gladak,” ungkap dia.

Tidak hanya gapura bergaya klasik yang dihadirkan di Ngarsopura. Ada juga ornamen wayang berukuran besar yang terpampang di empat sisi Perempatan Pasar Pon.

Pantauan Solopos.com, pengerjaan ornamen wayang di lokasi tersebut tinggal menyisakan di bagian selatan sebelah timur.
Staf dari PT Wita Surya Sarana selaku kontraktor proyek Ngarsopura dan Gatot Subroto, Reza Ari Perdana, mengatakan pembuatan ornamen wayang di ke empat sisi sebenarnya sudah selesai.

Baca Juga: Cantiknya Taman Baru di Pura Mangkunegaran Solo, bakal Dibuka untuk Umum Lo

Namun, akan ada sedikit perbaikia untuk ornamen wayang Werkudara di sisi selatan-timur. “Jadi kalau desainnya 3D seperti ini. Tapi Desember nanti diperbaiki, dikasih tangan,” ujar dia ditemui di sela kegiatan di Ngarsapura.

Menurut Reza ornamen wayang yang dipajang di Perempatan Pasar Pon yaitu Nakula dan Sadewa di sisi utara-timur, Arjuna dan Kresna di sisi utara-barat, Yudhistira di sisi selatan-barat, serta Werkudara di selatan-timur.

Lebih jauh Reza menjelaskan proyek Ngarsopura dan Koridor Gatot Subroto sudah tergarap 77 persen pada pekan lalu. Dia optimistis dengan waktu tersisa hingga 31 Desember 2022, pekerjaan akan selesai 100 persen.

Baca Juga: Kembangkan Kebudayaan, ISI Solo dan Pura Mangkunegaran Sepakat Berkolaborasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya