SOLOPOS.COM - Dua rumah contoh The Nyaman Riverside, salah satu perumahan terakhir di Solo yang dibangun di Ngipang, Kadipiro, Banjarsari. Foto diambil Minggu (21/8/2022). (Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com Stories

Solopos.com, SOLO — Lahan terbatas dan harga tanah yang tinggi membuat laju pembangunan perumahan di Kota Solo mengalami perlambatan dalam beberapa tahun terakhir. Jangankan untuk rumah subsidi, pembangunan rumah komersial saja hampir tidak ada lagi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan data dari Pemkot Solo, hanya ada dua perumahan yang dibangun di Kota Bengawan dalam lima tahun terakhir. Keduanya merupakan perumahan komersial dan terletak di pinggiran kota.

Salah satu perumahan terakhir yang dibangun di Kota Solo adalah The Nyaman Riverside yang berlokasi di wilayah Ngipang, Kelurahan Kadipiro, Banjasari. Solopos.com menyambangi lokasi perumahan tersebut pada Minggu (21/8/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Tulisan The Nyaman Riverside dengan warna merah dan putih terpampang di pagar menghadap keluar. Memasuki area perumahan, terlihat hanya ada empat rumah yang sudah berdiri. Lainnya masih berupa tanah kosong.

Kompleks perumahan The Nyaman Riverside dibangun pada 2018. Tak seperti perumahan lain yang menawarkan beragam tipe bangunan dan luas tanah yang variatif, The Nyaman Riverside hanya menawarkan 17 kaveling tanah siap huni.

Baca Juga: Makin Susah Beli Rumah di Solo, Sejak 2017 Hanya 2 Perumahan Dibangun

Hal ini membuktikan minimnya ketersediaan lahan kosong untuk kompleks perumahan dengan harga terjangkau. Belum lagi dengan harga tanah di Kota Solo yang terus melambung.

Meski letak The Nyaman Riverside di pinggir sungai, secara administratif masih di dalam wilayah Kota Solo. Lokasinya pun cukup strategis, dekat fasilitas publik, pusat perbelanjaan, dan fasilitas pendidikan.

Dekat RS dan Kampus

Lokasi salah satu perumahan terakhir yang dibangun di Solo tersebut hanya beberapa ratus meter dari RSUD Ibu Fatmawati dan kampus Universitas Slamet Riyadi (Unisri).

perumahan terakhir di solo
Papan nama The Nyaman Riverside, salah satu perumahan terakhir di Solo yang dibangun di Ngipang, Kadipiro, Banjarsari. Foto diambil Minggu (21/8/2022). (Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Meski letaknya strategis namun salah satu kompleks perumahan terakhir yang dibangun di Solo itu belum berpenghuni alias kosong. Lokasi The Nyaman Riverside terletak di tengah permukiman penduduk. Ada empat unit rumah contoh yang sudah dibangun dan siap dihuni.

Baca Juga: Teruntuk Milenial, Ini 13 Tips Membeli Rumah Subsidi Pertama di Sukoharjo

Dua unit rumah menghadap ke selatan, sedangkan dua unit rumah lainnya menghadap ke utara. Lokasi kompleks perumahan itu bersebelahan dengan masjid di kampung setempat. Sedangkan tanah kaveling lainnya masih dibiarkan kosong yang dipenuhi rumput liar.

Situasi di perumahan itu juga sepi, tidak aktivitas pembangunan, karena kebetulan hari itu juga Minggu sehingga kemungkinan pekerja libur. Dari perusahaan pengembang perumahan juga tidak berada di lokasi.

Berdasarkan informasi spesifikasi bangunan perumahan di brosur yang ditempel di jendela salah satu rumah, desain dan spesifikasi material perumahan The Nyaman Riverside tergolong berkualitas. Misalnya, fondasi rumah menggunakan batu kali.

Kemudian struktur rumah beton bertulang, dinding memakai bata merah plester. Bahkan, daun pintu rumah berbahan kayu jati woodstain. Lantai keramik rumah menggunakan granit tile 60 cm x 60 cm.

Baca Juga: Pengin Beli Rumah Subsidi di Sukoharjo? Ini Lokasi Paling Banyak Peminat

Tak hanya itu, fasilitas lain yang didapat penghuni rumah seperti listrik 1.300 watt dan air bersih dari sumur bor dan penampung air. Begitu pula dengan rata-rata  luas tanah masing-masing unit rumah di atas 100 meter persegi. Sayangnya tidak ada informasi harga pada brosur perumahan terakhir yang dibangun di Solo tersebut.

Menurut seorang warga Kadipiro, Solo, Marwan, harga rumah di wilayah itu dengan luas tanah sekitar 100 meter persegi sudah di atas Rp300 juta per unit.

Harga Tanah

“Mungkin bisa Rp400 juta tergantung luas tanah dan luas bangunan. Harga normal untuk membangun rumah itu satu meter Rp3 juta. Tinggal dikalikan saja luas bangunannya berapa ditambah harga tanahnya,” ujarnya saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu (21/8/2022).

Lebih jauh, Marwan mengatakan harga tanah di wilayahnya sudah termasuk tinggi meski letaknya di pinggir sungai. “Saya tidak tahu pastinya, tapi mungkin masih di atas Rp2 juta per meter [persegi]. Bisa juga lebih. Rumah contoh itu langsung menghadap ke sungai,” imbuh Marwan.

Baca Juga: REI Soloraya akan Gelar Pameran, Beli Rumah Subsidi di Sukoharjo Hanya Bawa KTP

Diberitakan sebelumnya, saat ini sulit untuk bisa memiliki hunian layak dan harganya terjangkau di Kota Solo. Minimnya ketersediaan lahan dan harga tanah yang tinggi membuat pemenuhan kebutuhan hunian layak dan terjangkau bagi warga atau pekerja di Solo melambat.

Berdasarkan data Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperum KPP) Solo, sejak 2017, hanya ada dua perumahan baru yang dibangun di Kota Solo. Selain The Nyaman Riverside di Kadipiro, perumahan terakhir yang dibangun di Solo yakni Jasmine Regency di Mojosongo, Jebres.



“Di Solo ini hampir enggak ada rumah yang dibangun oleh pengembang sejak 2017. Pembangunan skala besar 100 unit rumah tidak ada,” kata Kepala Bidang Perumahan Disperum KPP Solo, Sirat Handoko, saat diwawancarai Solopos.com, Kamis (18/8/2022).

Dengan kondisi itu, pilihan bagi warga atau pekerja di Solo untuk memiliki rumah yakni beralih ke wilayah satelit dengan risiko perjalanan ke tempat kerja lebih jauh. Pilihan lainnya adalah rusunawa. Namun antrean panjang mencapai ratusan orang calon penghuni rusunawa juga membuat prospek itu kurang meyakinkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya