SOLOPOS.COM - Anggota Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Kalimantan Barat menyajikan tarian khas Dayak dalam International Rain Festival 2016 di pelataran Mugi Dance Studio, Desa Pucangan, Kartasura, Sukoharjo. Minggu (10/1/2016). (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO -- Pandemi tak mematahkan semangat para pekerja seni untuk aktif berkarya. Mereka terus berinovasi membuat kegiatan meski dialihkan via daring. Seperti yang dilakukan koreografer kontemporer Mugiyono Kasido bersama timnya di Mugidance yang kembali menggelar International Rain Festival.

International Rain Festival (IRF) yang biasanya digelar setiap Januari secara langsung di studio Mugidance, Pucangan, Kartasura, Sukoharjo, bakal dialihkan via daring. Mereka mengundang seniman dari berbagai negara untuk tampil di kanal YouTube resmi Mugidance mulai Rabu (20/1/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Melalui rilis yang dikirim kepada Solopos.com, Senin (18/1/2021), Mugiyono mengatakan tahun ini ada beberapa seniman dari tiga negara yang turut memeriahkan agenda mereka. Indonesia diwakili Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, dan tentunya Jawa Tengah. Disusul satu seniman dari Perancis, dan Meksiko.

Mbak You Ramal Jokowi Lengser, Deddy Corbuzier: Cari Duit Itu

Antusias mereka untuk ikut mendaftar menurutnya menunjukkan semangat para seniman yang tak mau kalah dengan pandemi. Spirit itu yang ingin ditumbuhkan lewat pelaksanaan International Rain Festival. Di satu sisi semua harus tetap taat dengan protokol kesehatan demi menekan angka Covid-19.

Diunggah di Youtube

Konsep pentasnya nanti adalah para delegasi menampilkan karya dari rumah masing-masing. Video pentas diunggah di kanal YouTube sesuai konsep IRF. Beberapa menyuguhkan tari kelompok, namun kebanyakan karya tunggal. Setelah acara, dokumentasi pentas tetap dipasang di YouTube agar masyarakat tetap bisa menikmati dan mengapresiasi.

“International Rain Festival kali ketujuh ini mengandalkan teknologi komunikasi. Karena penampil dan kurator maupun penonton tidak berada dalam satu ruangan nyata melainkan virtual,” tambah Mugi.

Running Man 538: Yoo Je Suk Histeris Lihat Song Ji Hyo Ganti Baju

International Rain Festival digelar kali pertama pada 2015 di Studio Mugidance, Kartasura, Sukoharjo. Festival ini digawangi Mugiyono yang sebelumnya telah melanglang buana ke berbagai negara untuk membawakan karyanya. Selama lima tahun berjalan, acara yang bertujuan memaknai berkah hujan ini turut didukung puluhan seniman dari dalam dan luar negeri. Sampai hari ini negara yang pernah terlibat di antaranya Argentina, Ekuador, Inggris, Philiphina , Meksiko, Singapura, dan Jepang.

Tak hanya pentas seni, IRF juga pernah melaksanakan kegiatan edukasi terkait hujan. Di antaranya pembuatan biopori, dan pembuatan air alkali. “Sementara tahun ini akan memberikan edukasi berupa penanganan evakuasi ular,” tambah Mugi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya