SOLOPOS.COM - Ilustrasi petugas pemadam kebakaran. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Sejumlah tempat usaha katering, warung makan, dan kawasan permukiman dengan instalasi listrik tidak standar menjadi lokasi rawan kebakaran di Kota Solo. Hal itu terungkap dalam pemetaan yang dilakukan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Solo, belum lama ini.

Jumlah lokasi itu mencapai 6.000-an titik yang tersebar di lima kecamatan. Kepala Dinas Damkar Kota Solo, Sutarja, menyampaikan ribuan titik itu didapat dari hasil pengumpulan data bekerja sama dengan RT/RW di seluruh kelurahan. Dengana demikian, potensi kebakaran merata di seluruh wilayah.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Baca Juga: Bikin Deg-degan, Aksi Petugas Damkar Solo Vertical Rescue Turuni Hotel

“Sebagian besar kasus kebakaran yang terjadi selama ini disebabkan karena kelalaian dan penggunaan listrik yang kurang standar,” katanya kepada wartawan, Kamis (17/2/2022).

Atas dasar itulah, Damkar Solo mengundang para pelaku usaha yang termasuk rawan kebakaran untuk mengikuti sosialisasi serta pelatihan pemadaman api ringan. “Karena ada penambahan anggaran, kami bisa mengundang lebih banyak pengusaha. Sebelumnya 250 pengusaha pada tahun lalu, menjadi 3.500-an pengusaha,” jelas Sutarja.

Baca Juga: Serba Bisa! Petugas Damkar Solo Berhasil Lepaskan Cincin Kekecilan Di Jari Perempuan Pucangsawit

Penambahan Armada

Dia menyebut instalasi listrik yang kurang standar yang kerap menimbulkan kebakaran, di antaranya penggunaan stopkontak untuk berbagai macam alat elektronik dan menumpuknya. Saat ini, Damkar Solo memiliki 15 unit kendaraan pemadam kebakaran yang siap dioperasikan, salah satunya dilengkapi tangga setinggi 22 meter.

Namun, kapasitas mobil pemadam kebakaran itu hanya 2.000 liter yang habis disemprotkan hanya dalam hitungan menit. Anggaran penambahan armada damkar sempat diajukan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) namun belum mendapat tanggapan.

Baca Juga: Dapat Telepon Kebakaran Palsu, Damkar Solo Kena Prank

“Kami ingin kendaraan damkar yang dilengkapi tangga itu dengan kapasitas 8.000-10.000 liter. Selain itu, penambahan posko damkar di wilayah Pajang dan Banjarsari karena lokasi cukup jauh dari posko saat ini, di Kotabarat, Pedaringan, dan Gading,” tutup Sutarja.

Terpisah salah seorang Satlakar Damkar Kota Solo, Bisma, mengakui salah satu penyebab kebakaran adalah instalasi listrik yang tidak standar. “Biasanya karena korsleting listrik dan kompor,” katanya, Jumat (18/2/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya